13

765 106 19
                                    

Jungkook POV

Malam itu aku sangat lelah, ada banyak meeting hari ini, Jennie memintaku untuk datang ke rumahnya, dia ingin mendiskusikan sesuatu jadi aku memutuskan untuk datang ke rumahnya. Saat aku tiba disana, aku melihatnya sedang merokok di balkon rumahnya. Aku datang dan mengambil rokok itu lalu memadamkannya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Jungkook."

"Kau sedang hamil dan kau merokok?"

"Maafkan aku, aku hanya memiliki banyak hal di pikiranku"

"Apa yang ingin kau katakan?"

"Kapan kau akan menceraikan suamimu yang sialan itu?"

"Aku sudah bilang kan? Aku tidak akan menceraikannya sekarang, dia bilang dia akan menceraikanku saat bayi kita lahir"

"Itu sangat lama"

"Ada apa denganmu Jennie? Meskipun aku tidak menikahimu sekarang, aku ada disini untukmu, dia suamiku tapi aku tidak pernah ada untuknya"

"Benarkah?"

"Ya tentu saja"

"Aku datang ke rumahmu pagi ini, memintanya untuk menceraikanmu dan kau tahu apa yang dia lakukan terhadapku? Dia mendorongku ke lantai, untungnya bayimu baik-baik saja"

"A-apa? Dia mendorongmu?"

"Ya, dia marah karena dia merasa aku merebutmu darinya"

"Itu tidak mungkin, dia bukan orang seperti itu"

"Kau tidak percaya padaku? Kenapa aku harus berbohong? Kau bilang kau mencintaiku, tapi kau tidak percaya padaku"

"Tapi..."

"Ceraikan dia untukku, kau bilang kau ingin tinggal bersamaku kan?" Jennie menghampiriku dan memelukku. Kenapa Jin?

"Dia pasti ingin mencelakai bayi kita agar kau tidak mau menikah denganku, aku takut"

"Jangan takut, aku disini, aku akan bicara dengannya"

.
.

Aku pulang ke rumah, dan aku sangat marah saat itu, kenapa dia melakukan itu pada Jennie?

"Apa yang telah kau lakukan pada Jennie!" Dia bangkit dari sofa, dia sedang menonton TV saat aku datang dan membentaknya.

"Dia sudah mengatakannya padamu?" Aku menamparnya dengan keras hingga sudut bibirnya terasa sakit.

"Aku yakin apa yang dia katakan berbeda dengan apa yang dia lakukan padaku"

"Kenapa kau mendorongnya? Kau tahu dia sedang hamil!" Jin hanya menatapku dengan air mata mengalir di pipinya.

"Kau bisa menyakiti bayiku, tidak bisakah kau tidak menggunakan kekerasan padanya? Dia hanya memintamu untuk menceraikanku karena dia khawatir aku tidak akan menikahinya"

"Lalu apa yang ingin kau dengar dariku? Tidakkah kau lebih percaya dengan apa yang dia katakan? Bagaimana jika aku mengatakan dia menamparku karena aku tidak ingin menceraikanmu, apa kau akan mempercayainya? Aku rasa tidak, apa kau ingin kita bercerai?"

Aku hanya diam menatap Jin.

"Jawab aku Jungkook, jika kau ingin kita bercerai, sekarang aku akan menelepon pengacaraku untuk mengurus semuanya, aku juga sudah lelah seperti ini, ayo akhiri semuanya jika kau sudah memutuskan untuk memilih"

Aku tidak bisa menjawab apa yang dia katakan, kenapa? Dia mendatangiku dan berdiri di depanku. Aku bisa melihat dengan jelas rona merah di pipinya dan luka di sudut bibirnya karena tanganku.

"Ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang telah kau lakukan untuk pernikahan kita, Jungkook. Aku hanya butuh jawabanmu, jika kau siap untuk mengambil resiko, ayo kita bercerai tapi... jangan lakukan itu jika kau belum siap untuk berpisah dariku" Dia meletakkan tangannya di dadaku dan mengusapnya.

"Saat ini hanya ada dia di hatimu, tapi ingat, yang terbaik akan bertahan dan pengkhianat akan menghilang, tidurlah, kau pasti lelah, aku sudah menyiapkan makan malam, kau bisa menghangatkan makan malammu sebelum tidur, selamat malam Jungkook" Jin mencium pipiku dan masuk ke kamarnya. Dia benar-benar berhasil membuatku tidak bisa berkata-kata. Bagaimana dia melakukannya?

Apa yang terjadi denganku? Apa yang dia lakukan padaku? Aku melihat tanganku yang telah menamparnya dan mengepalkannya dengan erat.

"Sialan!! Apa yang kau lakukan Jungkook?"




Berulah si Jennie 😤😤
Kalo mood bagus, nanti malem up lagi yaah 🤭

Epiphany | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang