Saat Jennie meninggalkan rumah mereka, Jin hanya menatap Jungkook. Dia tidak tahu kenapa Jungkook mengusir wanita itu kalau memang dia menginginkannya.
"Kenapa kau menyuruhnya pergi? Kau tidak menemaninya? Dia sedang hamil, kan?" Tanya Jin.
"Aku tidak ingin membicarakannya" Jungkook memutuskan untuk pergi tapi Jin menahannya.
"Tidakkah sebaiknya kita membicarakannya? Ini tidak akan berakhir jika kau tidak memilih salah satu dari kami, aku sudah memberimu saran tadi malam, kita bisa bercerai, keluarga kita tidak perlu mengetahuinya, kita berpura-pura menikah di depan mereka dan—"
"Cukup! Aku tidak ingin terlibat dalam masalah lain, aku akan menjelaskan padanya nanti, jadi berhentilah mengungkit-ungkit masalah ini"
"Aku juga tidak ingin masuk ke dalam masalah lain, tapi kalau kau seperti ini, bukankah kau hanya membuat masalah baru? Perutnya akan semakin membesar, dia pasti membutuhkanmu di sampingnya, kita tidak saling mencintai, sedangkan kau mencintainya, apa lagi yang membuatmu tetap bertahan denganku?"
"Lalu kenapa kau mau melakukannya denganku?"
"Apa?"
"Kau menciumku, kita bercinta semalam, untuk apa kau melakukan semua itu, jika kau benar-benar ingin menceraikanku?"
"Apa aku salah melakukan itu semua pada suamiku? Aku tidak melakukannya pada orang lain. Aku melampiaskan nafsuku pada suamiku sendiri, apa aku salah?" Jungkook hanya tertawa kecil.
"Bagaimana jika kau hamil?"
"Setidaknya aku hamil dengan suamiku sendiri, tapi jika setelah itu aku harus menceraikanmu, tidak apa-apa, aku tidak akan merasa bersalah karena aku telah melakukan yang terbaik sebagai seorang suami, bukankah tugasku adalah melayanimu?"
.
.Jungkook bukanlah orang yang mudah mengekspresikan perasaannya pada orang lain, namun pada saat itu ia bertemu dengan Hoseok di sebuah kafe untuk menceritakan tentang kehidupannya setelah menikah.
"Aku pikir saat aku bertemu Jennie, itu adalah cinta, aku pikir aku mencintainya, tapi kurasa aku salah. Seharusnya aku menyadari bahwa dia hanya membutuhkan uangku. Awalnya aku memberikannya tanpa memikirkan apa pun, aku memberikan uang secara cuma-cuma padanya tapi dia semakin sering meminta uang padaku dan anehnya setiap kali aku datang menemuinya, dia hanya menyentuhku dan itu akan berakhir dengan seks, aku menikmatinya tapi aku tidak merasakan apa pun setelah itu. Itu hanya berlalu begitu saja. Aku lupa apa yang terjadi dengan kami dan aku kembali ke rumah, tapi berbeda saat aku bersama Jin"
"Benarkah? Kalian berdua berhubungan seks?"
"Ya, itu terjadi begitu saja, aku merasa berbeda saat melakukan itu dengannya. Tidak hanya menikmatinya tapi... Ahhh dia benar-benar membuatku ketagihan. Tubuhnya—"
"Cukup, aku tidak perlu mendengarnya kan? Aku yakin dia lebih baik dari Jennie"
"Tapi Jennie hamil dan aku berjanji untuk menikahinya"
"Bagaimana dengan Jin?"
"Dia tetap ingin menceraikanku, dia bilang tidak apa-apa jika aku memilih Jennie karena aku mencintainya"
"Tapi apa kau mencintainya?"
"Aku tidak tahu"
"Aku salut dengan Jin"
"Kenapa?"
"Kita tidak tahu apakah dia melakukan ini dengan atau tanpa cinta untukmu. Aku yakin dia muak melihatmu seperti ini dengan wanita itu, tapi dia tetap melayanimu sebagai suaminya. Dia tahu posisinya walaupun dia sebenarnya bisa melakukannya dengan pria lain"
"Tunggu... aku ingat, dia bilang dia melakukannya dengan kliennya"
"Kliennya? Siapa?"
"Yoongi, bagaimana aku bisa lupa dia pernah mengatakan itu padaku"
"Apa dia benar-benar melakukannya? Atau dia hanya ingin membuatmu cemburu?"
"Untuk apa dia melakukan itu?"
"Bagaimana jika dia mulai jatuh cinta padamu?"
"Mustahil"
"Karena jika dia tidak jatuh cinta padamu, dia tidak akan peduli jika kau cemburu atau tidak"
.
.Jungkook pulang ke rumah dan melihat Jin sedang merapikan tempat tidurnya. Dia masuk ke kamar dan kehadirannya mengejutkan Jin.
"Astaga, kau mengagetkanku" kata Jin.
"Kenapa kau merapikan tempat tidurku?"
"Tidak bolehkah aku merapikannya?"
"Jin..."
"Hmm"
"Bagaimana hubunganmu dengan Yoongi?"
"Yoongi? Kenapa kau tiba-tiba membicarakannya?"
"Aku hanya ingin tahu, apa kau masih suka bertemu dengannya?"
"Ya, dia masih suka datang ke kantorku dan memintaku untuk makan siang bersamanya, kenapa?"
"Hanya itu?"
"Apa maksudmu?"
"Kau bilang kau telah melakukan apa yang aku dan Jennie lakukan?
"Hah? Apa aku pernah mengatakan hal seperti itu?"
"Ya"
"Lalu ada apa?" Jin duduk di tempat tidur Jungkook.
"Aku hanya bertanya, aku ingin mandi dulu" Jin memegang tangan Jungkook dan berdiri di depannya.
"Aku suka kalau kau seperti ini, tapi aku tidak punya hubungan apapun dengannya" Jin mengecup bibir Jungkook dan pergi dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany | Kookjin ✔️
FanfictionPernikahan adalah tujuan akhir dari pertemuan dua orang yang sedang jatuh cinta. Janji yang diucapkan dalam pernikahan adalah kata-kata sakral yang harus dijaga hingga ajal menjemput. Namun bagaimana jika pernikahan Jin dan Jungkook tidak seperti ya...