02

1.1K 131 14
                                    

Jungkook POV

Aku tidak bisa tidur malam itu, aku terbangun dan melihat wanita yang aku temui di bar masih memelukku tanpa mengenakan pakaian. Aku melepaskan pelukannya dan bangkit dari tempat tidur. Aku benci pernikahan ini, jika bukan karena kakekku, aku tak akan menikah dengan pria itu. Aku keluar untuk mengambil bir di lemari es, tapi aku melihat pintu kamarnya terbuka dan tidak ada seorang pun disana, aku tidak peduli, aku hanya melewati kamarnya dan pergi ke dapur untuk mengambil bir.

Aku menghabiskan dua kaleng bir dan wanita itu keluar dari kamar, dia mengenakan bajuku di tubuhnya, sangat seksi, aku hanya menyeringai melihatnya datang ke arahku.

"Ada apa? Kenapa kau sudah bangun?" Aku menariknya untuk duduk di pangkuanku.

"Dimana suamimu?"

"Dia bukan suamiku"

"Kau sudah menikah, tapi kau melakukan ini padaku, apa kau tidak takut dia akan meninggalkanmu?"

"Apa kau ingin membahasnya? Aku lebih tertarik untuk membahasmu" Aku mencium lehernya dan dia hanya tersenyum.

"Kau mau lagi?" Katanya dan aku segera membawanya ke kamar. Dia luar biasa, kami sering melakukannya dan aku pikir aku suka wanita ini. Jika aku harus menikahinya, aku akan dengan senang hati melakukannya.

.
.

Saat aku tiba di kantor, aku terkejut melihat kakekku ada di ruanganku. Aku tidak tahu kenapa dia ada disana, aku harap bukan karena Jin yang melaporkanku.

"Pagi kakek, kenapa tidak meneleponku dulu? Aku bisa menjemputmu"

"Bagaimana pernikahanmu?"

"Bagus"

"Apa kau memperlakukannya dengan baik?"

"Ya"

"Jangan mempermalukanku, jika kau menyakitinya, aku tidak akan ragu untuk menghapus namamu dari perusahaan ini"

"Ya kakek"

"Datanglah ke rumahku untuk makan malam, aku ingin bertemu dengan suamimu" Kakekku pergi begitu saja.

"Sial!!" Aku menggebrak-gebrak meja setelah kakekku keluar dari ruanganku.

Aku segera menelepon Jin, tapi dia tidak mengangkat teleponku, apa dia sengaja melakukan ini padaku? Apa dia ingin balas dendam padaku? Aku menelepon asistenku, Hoseok, dan dia datang ke ruanganku.

"Apa yang terjadi? Kakekmu terlihat marah"

"Benarkah? Sial! Aku harus pergi ke kantor Jin, batalkan semua meeting hari ini"

"Oke, semoga berhasil" Aku segera meninggalkan ruanganku dan menuju kantor Jin. Dalam perjalanan kesana, aku terus meneleponnya tapi dia tidak mengangkat teleponku, dia sengaja melakukan ini padaku, dia benar-benar membuatku kesal.

Aku tiba di kantornya dan langsung menuju ke ruangannya.

"Kenapa kau tidak mengangkat teleponku!" Dia dan seorang pria di depannya berdiri saat aku membuka pintu.

"Jungkook..." katanya.

"Siapa kau?" kata pria itu.

"Aku suaminya, siapa kau?"

"Aku Yoongi, kliennya. Apa kau tidak punya sopan santun? Kau bisa mengetuk pintu untuk memeriksa apakah suamimu sedang sibuk atau tidak"

"Itu bukan urusanmu" aku berdiri di depannya.

"Cukup, Yoongi maafkan, tapi—"

"Tidak, tidak apa-apa, kau tak perlu meminta maaf padaku, hanya satu orang yang harus mengatakan itu dan itu bukan kau, aku akan menghubungimu lagi nanti, sampai jumpa Jin" Pria itu melewatiku dan berjalan keluar.

"Apa kau gila! Kau datang dan membentak klienku?" kata Jin.

"Dia klienmu? Kalian terlihat sangat dekat, sepertinya kau dan dia sering berkomunikasi tanpa sepengetahuanku"

"Itu bukan urusanmu! Apa yang kau lakukan disini?"

"Apa kau tuli? Aku menelponmu!"

"Bisakah kau bicara baik-baik padaku?"

"Tidak, kakekku meminta kita untuk datang ke rumahnya malam ini untuk makan malam, jangan katakan apapun tentang apa yang terjadi pada kita"

"Kenapa? Apa kau takut aku akan memberitahunya tentang apa yang kau lakukan padaku?" Aku berjalan ke arahnya dan memegang kerah bajunya.

"Aku peringatkan kau sekali lagi, jangan ceritakan apapun tentang kita! Atau—"

"Atau apa? Bukankah lebih baik jika dia tahu dan kita bisa bercerai?" Aku mendorongnya sampai dia menabrak meja di belakangnya.

"Aku benci kau Jungkook! Keluar dari ruanganku"

"Aku lebih membencimu Jin, jangan harap kau bisa hidup bahagia saat menikah denganku! Ingatlah itu dalam pikiranmu"

Epiphany | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang