"Pasukan serigala putih, menyisir daerah perbatasan!""Siap laksanakan!"
Grand Duke merasa tidak tenang setelah mengetahui bahwa ada yang sedang mencoba menyerang istri dan putranya. Jangan sampai semuanya berantakan disaat kehidupan rumah tangganya berjalan baik-baik saja.
Terkadang Grand Duke Dietrich masih belum bisa mempercayai apa yang terjadi pada Amelianya. Menurut Grand Duke, Amelia masih perlu diawasi, takut-takut jika apa yang dilakukan oleh Amelia hanya sandiwara semata.
"Semua daerah sudah disterilisasi dengan baik komandan!" Ucap salah satu prajurit ketika menghadap sang komandan dan wakil komandan.
Wakil komandan yang tidak lain adalah Felix menganggukkan kepalanya paham, kemudian mendekat untuk berbisik pada sang komandan yang tidak lain adalah Grand Duke Dietrich.
"Keamanan sudah dipastikan, apa anda tidak ingin segera kembali. Besok anda dan Nyonya Amelia harus sudah pergi menuju istana dalam rangka pesta perayaan kemenangan. Bahkan Baginda Kaisar sampai memberikan ancaman di bawah undangan itu kalau tidak datang, Nyonya Amelia akan ditahan di istana selama satu minggu."
Pria tegap dengan rambut berwarna perak itu menghela nafas lelah, moodnya jadi jelek karena Felix mengingatkannya tentang ancaman Baginda Kaisar.
"Kembali ke istana!" Titah Dietrich.
Sementara itu disisi lain, Amelia sedang menghukum Jena dengan berjongkok dan mengangkat kedua tangannya di atas. Dia tidak menyangka kalau kehebohan yang dibuat Jena akan separah ini, sampai Amelia sempat ketakutan saat mendengar Dietrich berteriak.
Beberapa saat yang lalu ...
"Apa yang terjadi pads Grand Duchess!" Tegas Grand Duke begitu sampai dan mendapati Amelia sedang menangis memeluk Baby Dee.
Yang dipeluk malah mengoceh tidak jelas, "Yah, yah!" Ucapnya semangat ketika melihat kehadiran sang Ayah yang langsung memeluk mereka.
Amelia terkesiap tatkala Grand duke tiba-tiba dan membuat setengah kekacauan. Tidak lama setelah itu dia bertanya-tanya apa yang tengah terjadi, namun sebelum dia bisa bertanya, Grand Duke Dietrich dengan tegas memerintahkan mereka menggeledah seisi duchy secara besar-besaran, dan memberikan kabar bahwa Grand Duchess serta tuan muda mereka sedang dalam bahaya.
Mendengar hal tersebut tentu Amel kaget bukan main. Namun untuk menjaga nama baiknya agar tidak malu, Amelia jadi berpura-pura bahwa dirinya telah diserang.
"A-aku takut sekali, baby dee kita kenapa-napa," ucap Amel lirih sembari melihat Jena yang kini ikutan panik.
Tidak lama setelah melepaskan pelukan Grand Duke Dietrich, pria itu segera bangkit dari tempatnya. Kemudian pergi ke luar sebelum akhirnya terdengar suara teriakan bariton tegas dari Dietrich yang sampai terdengar dalam kamar.
"DENGAR KALIAN SEMUA! BAWAKAN PENYUSUP ITU HIDUP ATAUPUN MATI!"
Lalu Grand Duke kembali masuk dan memboyong Amel yang saat itu menggendong Baby Dee ke atas ranjang. Bayangkan saja, betapa kuatnya Grand Duke saat itu.
"Diam disini, aku akan segera kembali."
Amel menganggukkan kepalanya, namun sebelum Grand Duke Dietrich benar-benar melangkahkan kakinya keluar ruangan, dia sempat berbalik dengan ragu.
Amel menatapnya dengan sendu dan bingung, "mboh, ini orang mau ngapain?" Batin Amel yang seolah terpancar lewat tatapannya.
Grand Duke masih terdiam disana dengan perasaan kalut, dia menelan ludahnya gugup sebelum akhirnya bergerak cepat mengecup kening Amelia setelah itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Ibu Dari Antagonis
Fantasy[BUKAN TERJEMAHAN!] Deenevan Von Estera adalah Grand duke wilayah utara yang terkenal tertutup. Dia adalah pemeran antagonis dari cerita berjudul "Between Two Heirs" yang punya dendam dengan kekaisaran dan berambisi menghancurkan dunia. Lalu bagaima...