15. Mpasi = Pakan Ternak

33.9K 3.2K 78
                                    


Setelah Mpasi buatan Amel jadi. Dia ingin langsung mempersilahkan Baby Dee untuk mencobanya. Tiba-tiba saja bulu kuduknya merinding karena merasa ngeri ketika ingat kejadian tadi malam, saat Amel menyadari bahwa bayinya itu memang berbeda dari bayi pada umumnya.

Namun saat mencari keberadaan putra kecilnya itu di kamar, dia tidak dapat menemukannya. Bahkan Bibi Molly yang sudah dia percayai untuk menjaga Baby Dee, sekarang malah tidak diketahui keberadaannya.

"Baby Dee dibawa kemana?" Gumam Amel masih membawa semangkuk mpasi, bahkan Amel sempat salah fokus melihat mangkuk emas kecil yang menjadi wadah untuk Mpasi bayi kecilnya itu.

Tiba-tiba para pelayan mendekat ke arah Amel dan Jena yang sedang kebingungan mencari dimana keberadaan Baby Dee.

"Selamat pagi nyonya, kami mendapat perintah dari Grand duke untuk meminta anda ke ruang makan."

Amel menganggukkan kepalanya setuju, kemudian para pelayan tadi mengikutinya dari belakang. Saat sampai di ruang makan, disitulah dia melihat keberadaan bayi kecil yang kini tengah berada dalam gendongan pria yang tidak lain adalah suaminya itu.

"Baby Dee!" Panggil Amel ceria.

Tidak butuh waktu lama, bayi kecil itu langsung menengok ketika mendengar suara sang ibu tercinta. Bayi itu refleks tersenyum sumringah dengan Giginya yang sudah tampak.

Bayi itu bergerak tidak tenang dalam gendongan sang Ayah, karena ingin segera mendekati sang ibu. Refleks Dietrich tersenyum tipis, "Tahan bayiku, jangan sampai membuat ibumu takut."

Seolah paham, bayi kecil itu hanya cemberut dan menunggu ibunya berlari menghampirinya. Sementara dia bisa merasakan punggungnya menghantam sesuatu yang berdebar.

Refleks bayi itu mendongak dan bisa melihat jelas bagaimana raut wajah berbunga yang tidak bisa disembunyikan oleh Ayahnya.

"Baby Dee, hari ini hari yang spesial."

Dietrich ikut bingung, ketika Amel datang dan langsung memperlihatkan semangkuk bubur yang ada di tangannya.

"Mengapa?" Tanya Dietrich.

"Selain karena kita akan pergi ke istana, Ibu juga sudah membuatkan Baby Dee Mpasi pertama!" Balas Amel sembari tersenyum ke arah Dietrich dan Baby Dee secara bergantian.

Namun saat sadar senyumnya dibalas Dietrich, Amel mendadak salah tingkah. Baby Dee justru terlihat bingung, Mpasi apa? Sesuatu yang dipegang ibunya terlihat seperti pakan ternak.

"Eum, aku boleh minta tolong untuk menggendong Baby dee sambil duduk?" Pinta Amel pada Dietrich, dan ketika berada bertiga di ruang makan yang besar ini, Amel malah canggung dan sungkan.

Berbeda ketika dia bersama kumpulan ibu-ibu rempong kemarin. Tidak lama setelah itu Dietrich langsung pergi mengambil tempat dimana biasanya dia duduk, apalagi makanan sudah tersaji diatas meja, mereka harus segera sarapan karena setelah itu mereka akan pergi menuju istana Harbert.

Awalnya Dietrich sempat bingung, kenapa Amel memintanya menggendong Bayi mereka. Apalagi ini waktunya makan, seharusnya Amel meminta Bibi Molly untuk datang dan menyerahkan sisanya kepada pengasuh yang berpengalaman.

Namun rasa penasarannya semakin membuncah tatkala Amel mengambil kursi untuk lebih dekat padanya. Bahkan tempat Amel yang seharusnya di ujung, kini berubah berada disamping Dietrich.

"Baby Dee, siap untuk mencoba makanan pertamanya?" Tanya Amel.

Baby Dee refleks menganggukkan kepalanya semangat. Dia sempat ragu ketika Amel, sang ibu mulai menyuapinya sesendok pakan ternak itu. Namun saat makanan itu masuk ke mulut Baby Dee yang terlihat biasa saja awalnya, malah sekarang terlihat berbinar.

Menjadi Ibu Dari Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang