Behind The Scene (3)

5.2K 354 39
                                    

—11. Family Dinner

"Halo, Kathrina, Gita. Lagi apa, nih?"

Keduanya menoleh secara serentak. "Halooo!" sapa Kathrina ramah, tangannya menarik kain yang menutupi paha Gita, merapikannya agar tak terekspos lebih banyak karena kini Kathrina tengah memangku gadis itu. "Wedeh, ketemu lagi."

"Kita lagi latihan untuk scene selanjutnya sih, Kak," jawab Gita, Kathrina mengangguk cepat menyetujui ucapan Gita. "Soalnya, aku harus stay di posisi ini terus."

"Ini dari tadi diliat kamu pangku Gita terus. Emangnya gak pegel, Kath?"

Kathrina tersenyum. "Pegel hehe. Tapi, apa sih yang ngga buat Kak Gita? Iya, 'kan, Kak?" Kathrina menaik-turunkan alisnya dengan senyum sumringahnya, membuat gadis dipangkuannya terkekeh pelan.

"Jadi maksud kamu, aku berat?"

"Aku gak ngomong gitu, loh? Ih, Kak!"

(beep!)



—12. Shhh!

"Halo, guys. Jadi, hari ini aku lagi ambil alih kameranya," ucap Fadel sembari tersenyum miring. "Ayo coba kita wawancara Kathrina sama Kak Gita yang daritadi berduaan terus buat latihan." Gadis itu kini duduk tepat di sebelah Kathrina dan Gita.

"Kalian abis ini mau take scene yang "itu" gak sih?" tanya Fadel to-the-point, membuat Kathrina membuka matanya lebar.

"Heh! Jangan bikin ini ambigu ya, Fadel?" geram Kathrina yang ia selingi dengan tawa, Gita hanya menutup wajahnya malu. Sesekali ia tertawa kemudian memijit pelipisnya. Keduanya mengangguk setuju kala mengingat scene yang akan mereka lakukan.

"Oiya, mau izin tanya-tanya nih, soalnya banyak yang penasaran. Boleh?" izin Fadel agar lebih leluasa dalam bertanya. Kathrina dan Gita mengangguk secara bersamaan, mengizinkan Fadel untuk bertanya.

Fadel berdeham sebelum mulai bertanya. "Kan kalian mau take scene yang ... "ekhem". Nah, itu kira-kira butuh berapa kali take biar scene ini keliatan lebih realistis?"

Kathrina tersenyum kemudian mengulum bibirnya, enggan menjawab. "Kamu aja ah Kak yang jawab."

"Loh kok aku? Hahah." Gita mencubit pipi Kathrina gemas, kemudian mulai berpikir. "Yaa, kalo bisa mah sekali take aja sih. Kalo banyak, gak enak juga sama dianya. Ini aja, aku yakin dia udah pegel pangku aku terus daritadi," jelas Gita seraya melirik Kathrina. Yang dilirik terus tersenyum, tak berani menjawab karena malu.

"Okay. Terus, di scene selanjutnya kan bakal disuruh minum bir, ya? Itu minumnya beneran?"

Kathrina mengangkat tangannya cepat. "Aku mau jawab!" Kathrina menatap Gita bak meminta persetujuan. Setelah Gita mengangguk, Kathrina kembali menatap Fadel untuk menjawab. "Jadi, kita tuh pas latihan pakai air putih dulu. Tapi, katanya untuk shootnya nanti beneran minum bir asli. Makanya tadi Kak Gita bilang maunya sekali take, soalnya kalo banyak, nanti dia yang lebih banyak minumnya."

"Kan gak lucu kalo aku pingsan sendirian," celetuk Gita yang membuat Kathrina dan Fadel segera tergelak tawa. "Scene aku setelahnya masih banyak. Kalo kalian kan ngga."

Kathrina dan Fadel masih tertawa, keduanya mengangguk lalu melakukan tos karena setuju dengan apa yang Gita katakan. Pasalnya, scene Kathrina dan Fadel hanya akan berpura-pura tertidur, sedangkan Gita masih ada scene lainnya, membuatnya harus tetap terjaga.

Obsessed (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang