[2.1] Kerja Kelompok

109 17 0
                                    

Melatisari (18.45)

"Mas Bin, ada temenmu!"

Soobin buru-buru meraih laptop dan barang-barang lain menuju lantai bawah usai mendengar teriakan Hyojung. Ia bisa melihat adiknya tengah berbincang dengan seorang perempuan ketika menuruni tangga.

"Itu Mas Soobin. Aku ke atas dulu ya, Mbak." Hyojung kemudian pergi dari sana usai tersenyum ke Lia--anggota kelompoknya yang cukup rajin sampai tiba tepat waktu.

Lia menaruh tasnya di sofa, setelah menyapu pandangan ke seluruh ruang tamunya, perempuan itu ganti menatapnya. "Yang lain mana?"

Hm, kayak gak tau aja.

"Mereka mah pada hobi ngaret."

Kelompoknya terdiri dari 5 anak, ia, Haechan, Lia, Yeji, dan Yiren. Tugasnya sebenarnya cukup simpel, yaitu membuat cerita bergambar dari penelitian terhadap lingkungan hidup. Jadi kayak bikin buku edukasi gitu gengs. Hari ini rencananya mereka mau diskusi dulu, karena sejak kemarin tidak ada jam kosong sama sekali, mulai dari tumbuhan apa yang mau diteliti--berhubung kelompoknya memilih flora--, ceritanya mau dibuat seperti apa dan tentu saja, pembagian tugas jangan sampai dilupakan.

Mereka janji berkumpul di rumah Soobin karena rumahnya berada di tengah. Janjinya sih pukul 6 malam, nah ini sudah nyaris jam 7 kok yang datang baru satu biji.

"Bentar gue cek grup dulu."

Soobin mengeluarkan ponselnya, membuka WhatsApp dan mengernyit ketika melihat ada banyak sekali pesan yang menumpuk di grup kelompoknya.

Kelompok 1 (Flora)

Haechan
Izin dulu ya, motor gue rusak habis dijatuhin adek

Yeji
Sama ges
Gue habis nabrak orang, jadi sekarang motor gue disita sama tante 😊

Yiren
Aaa temen temen aku minta maaf
Hari ini aku diajak papa ke acara kantor
@Soobin, nanti buat biaya jilid bukunya aku aja yang cover, soalnya aku juga belum tentu bisa ikut penelitian
So sorry guys

Yeji
Yiren, gak perlu segitunya 😭

Haechan
Sultan emang beda
Biaya benerin motor gue cover juga dong ren

Yiren
Kirim no rekening chan

Haechan
BERCANDA MBAK ALLAHU AKBAR
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Anda
Ckp tw gak ada yang berangkat
(Membalas Yiren) Gak usah ren gakpapa, kita iuran aja, nanti lo bagian presentasi sama Yeji

Yiren
Okayy
maaf ya bin gak dateng

Anda
Iya

Yiren
Serius ini gak ada yang dateng?

Lia
Gue dateng.

Yeji
Berarti ini cuma lo sama Soobin doang?

Lia
Iya

Haechan
Anjayyy
Cieeeeee

Lia
Nanti lo yang bikin ilustrasinya chan
Semuanya.

Haechan
Ngapunten mbak

Soobin mematikan ponselnya, Lia juga sama. Laki-laki itu kemudian bangkit untuk menggeser papan tulis kecil di balik lemari. Soobin kerja sambilan sebagai guru les anak SD, jadi jangan heran kenapa ia bisa punya papan tulis di rumah.

"Kita mulai dari pembagian tugas dulu. Terus nyari tanaman, lusa kita pergi buat neliti tanamannya, habis itu barulah kita bikin ceritanya. Gimana?"

Lia mengangguk.

Mereka berdua kemudian mulai bekerja, mengesampingkan emosi mengingat tak ada orang lain yang datang. Soobin paling sebel sama Yeji sih, soalnya perempuan itu ngesot saja juga sudah sampai ke rumahnya, orang mereka satu komplek kok. Kalau Yiren biarkan saja perempuan itu tak ikut, ayahnya terkenal kasar dan memaksa Yiren meneruskan perusahaannya, efek jadi anak konglo ya gini nih. Lalu untuk Haechan, Soobin juga mewajarkan karena rumahnya jauh.

Untuk pembagian tugasnya seperti ini: Soobin jadi yang meneliti, Lia yang membuat cerita, Haechan yang membuat ilustrasinya, penjilidan buku dikerjakan bersama, lalu yang presentasi adalah Yeji dan Yiren.

Agenda meneliti tidak jadi lusa karena ternyata tanaman yang mau mereka teliti, termasuk satu dari sekian tanaman yang ditanam oleh ibunya Soobin. Jadi, laki-laki itu sekarang berjongkok di depan pot lidah buaya.

"Jadi, ceritanya tuh tentang lidah buaya sama anggrek yang sawang-sinawang?"

"ASTAGHFIRULLAH!"

Soobin langsung menjerit ketika Lia berbicara tepat di sampingnya, karena tadi perempuan itu menunggu di belakang.

"Lo kenapa sih, Bin?"

"Enggak, gue cuma kaget soalnya tadi lo di belakang, tiba-tiba udah di samping gue," jelas Soobin dengan sedikit tergagap.

Lia mengernyitkan kening, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya heran, perempuan itu lalu duduk di tangga pintu mengingat rumah Soobin tidak memiliki teras. Rumah besar doang tapi gak ada teras buat apa? Lia membuka laptop Soobin dan mulai menulis di sana.

Selagi perempuan itu mengetik, Soobin sesekali curi-curi pandang ke arahnya. Perempuan itu ternyata cekatan juga, perencana yang baik dan tipe orang yang menganggap waktu adalah emas. Poin tambahan, Lia itu pintar. Ide-ide yang dimilikinya luar biasa dan jarang terpikirkan.

Mereka tidak dekat di kelas, Lia terlalu diam dan Soobin lebih senang bergaul dengan anak-anak laki-laki. Soobin saja baru tahu kalau namanya Lia karena mereka satu kelompok.

Dan setelah kenal, ternyata Lia tidak buruk juga.

- — -

Soobin Ragaska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin Ragaska. Si mantan Ketua OSIS yang gak banyak kenal sama orang, tapi banyak orang yang kenal sama dia.

 Si mantan Ketua OSIS yang gak banyak kenal sama orang, tapi banyak orang yang kenal sama dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marchelia Widya. Siswi pendiam yang malas buang-buang tenaga buat bersosialisasi sama orang lain.

Senin MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang