James Potter akan menikah dengan Lily Evans.
Undangan sudah tersebar dan waktu semakin dekat. Sepupunya memaksa agar ia bawa pasangan.
Seekor burung hantu muncul di jendela kamarnya. Dengan cepat Audrey mengambil surat itu. Regulus. Gadis itu tersenyum senang sampai melompat-lompat di kasur. Sebelum membaca ia memeluk terlebih dahulu surat itu. Oh Salazar, ia benar-benar rindu.
Di dalam surat itu Regulus meminta untuk menemuinya di London. Nope, bukan alamat Grimmauld Place. Tanpa basa-basi ia mandi dan memakai baju rapih. Tak lupa memakai makeup.
Di bawah sudah ada Euphemia. Audrey menghampiri. "Aunt Mia. . ." Panggil Audrey. "Bolehkah aku keluar sebentar? Aku sudah janjian dengan temanku." Izinnya.
"Tentu sayang." Euphemia mengambil beberapa makanan. "Bawa ini untuk temanmu dariku."
"Thank you, aunt Mia." Ia memeluk dan mengecup pipi bibinya sekilas.
Disinilah ia sekarang. Depan rumah yang cukup besar untuk satu keluarga kecil. Audrey membunyikan bel. Pintu terbuka menampakkan peri rumah. Audrey masuk membuka mantel dan makanan yang ia bawa untuk diserahkan pada peri rumah. Ia menatap sekitar, rumah ini nyaman. Sedikit gelap tapi nyaman. Banyak sekali buku-buku disekitarnya.
"Audrey?"
"Reg!" Audrey memeluknya erat seperti yang belum bertemu bertahun-tahun. Regulus tertawa, ia sedikit mengangkat gadis itu hingga mereka berdua berputar.
"Tempat apa ini?" Mereka sekarang berjalan sedikit ke belakang.
"Pamanku, Alphard." Jawab Regulus.
Audrey mengernyit. ". . . Pamanmu? Dia tidak. . .?"
"Ah! No. Dia tidak. Dia dengan baik memberi beberapa kekayaannya pada Sirius ketika ia kabur." Jelas Regulus.
"Apa Sirius tahu kau disini?—wait, kau kabur juga?"
Mereka berhenti. Regulus memegang tangannya. "No, Sirius tidak tahu aku disini—dan tidak juga. Aku izin untuk ke rumah Aleida. She knows."
Derap langkah kaki terdengar. "Regulus aku akan keluar. Sepertinya akan balik malam—" Seorang lelaki tampan yang sudah berusia sekitaran 40 muncul. Ia berhenti bicara menyadari kehadiran seseorang.
"Oh! Uncle! Ini Audrey, temanku." Perkenal Regulus.
Alphard mengangkat kedua alisnya. "Teman, eh?" Melihat tangan kedua remaja dihadapannyan masih berpaut.
Sontak pegangan mereka lepas. Audrey berdeham menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. "Nice to meet you, sir. I'm Audrey Potter."
Alphard menjabat balik tangannya. "A Potter?" Ia melirik Regulus. "Interesting choice, Regulus."
Pipi Regulus memanas. Alphard terkekeh pelan. Ia berjalan keluar rumah. "Jaga rumah baik-baik—" Pintu terbuka lagi. "And no funny bussiness." Lalu pintu tertutup rapat.
Audrey tertawa melihat wajah kekasihnya. "Aww! Reg! Jangan malu-malu gitu."
"Shut up, Audrey." Gumamnya membawa Audrey ke pelukan.
"Let's do it."
"Do what?"
"Funny bussiness."
Lalu mereka menghabiskan sepuluh menit untuk kejar-kejaran dengan Audrey yang tertawa puas dan Regulus yang memerah malu.
"Thank you." Audrey mengambil minuman dari peri rumah. Akhirnya setelah puas mereka berhenti dan duduk. Lumayan, mereka dapat mengeluarkan keringat sedikit di udara dingin seperti ini. "James menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Great Pure-blood Dynasty | Regulus Black
Fanfic"There goes the last great pure-blood dynasty. The maddest woman this world has ever seen." - in which regulus black intrigued with the maddest woman at wizarding world. or - in which regulus has a weird feeling for a potter.