Tinggal satu Horcrux lagi yang harus mereka temukan.
Apa mereka tahu barang apa horcrux selanjutnya? Tentu tidak. Makanya mereka membawa Barty Crouch Jr dan berharap pria tersebut dapat membantu. Tapi sebelum itu. . .
"Kalian tunangan?!"
"Yes."
"Tanpa memberitahu aku?! AKU?!"
"Barty, kami tidak mengundang siapapun."
"Setidaknya kalian memberitahu aku!"
"We did. Kami memberitahu Rosier dan Aleida juga."
"You did? Kenapa aku tidak mendapat suratnya?"
"Kami mengirim surat ke alamat House of Crouch. Kau tinggal di sana, kan?"
Kali ini wajah Barty berubah menyengir. "Oh yeah—about that—I may or may not have moved from there. . ."
"Oh God." Gumam Audrey. Ia berdiri di sebelah kursi kerja Regulus. "Do we really need his help, Reg?"
Regulus mengeluarkan asap rokoknya dan tertawa. Ia menarik pelan pergelangan tangan Audrey yang membuat gadis itu duduk di pangkuannya. Sedangkan Barty protes, "hey! I can't believe this is our future Mrs. Black." Ucapnya seraya menunjuk Audrey yang menatapnya tajam.
Future Mrs. Black. Bahkan Audrey ketika dilamar tidak berpikir sampai sana. Nama belakangnya akan berubah ketika ia menikah dengan Regulus. From Potter to Black. Kedua keluarga pure-blood tapi tidak dengannya. Audrey percaya bahwa dirinya merupakan bagian dari mereka—pure-blood—sampai Tom Riddle memberitahunya bahwa Audrey memiliki darah Riddle. Yang membuatnya menjadi satu-satunya half-blood di keluarga Potter. Dan sekarang ia bertunangan dengan Kepala Keluarga Black—shit, ia akan menodai kemurnian darah keluarga ini.
"Audrey tidak harus mengganti namanya. Ia bebas untuk memilih." Respon Regulus karena Audrey diam dari tadi.
"Yeah." Audrey tersenyum paksa. "Maksudku bisakah kau bayangkan bagaimana jika orang-orang tahu kalau aku bukanlah asli Potter? Orang-orang akan berbisik, 'Oh lihatlah nasib kemurnian Keluarga Black yang ternodai karena wanita itu!'"
Mereka terdiam. Bahkan raut wajah Barty berubah cemas mendengarnya. Ia berdeham, "aku akan tunggu di luar dengan—Kreacher." Lalu tanpa menunggu jawaban ia keluar dari sana memberikan waktu pada dua sejoli.
"Audrey."
"I'm sorry." Ucap Audrey. "Aku hanya—tidak berpikir sampai sana saat kau melamarku."
Dengan mudah Regulus membalikkan posisi Audrey menjadi menghadapnya. Pria tersebut meletakkan satu tangan di pinggang Audrey dan sebelahnya menangkup pipi gadisnya. Ibu jarinya mengusap lembut pipi Audrey. "Dengan siapa aku berbicara? Dengan Audrey atau pikiran jahat Audrey, hm?"
". . . To me—your Audrey." Bisiknya pelan.
"Hmm, My Audrey." Regulus memberi kecup-kecupan kecil pada wajah gadisnya sampai Audrey tertawa kecil. "Aku tidak peduli dengan kemurnian darah, Audrey. Jika saja Ayahku masih hidup dan masih menjadi Kepala Keluarga aku tetap akan melamar mu. Aku tidak peduli jika aku tidak diakui anak mereka, jika aku seorang Black. Aku tidak peduli dengan omongan orang. Yang aku pedulikan hanyalah Audrey Potter. Aku tidak butuh menjadi bagian dari The Sacred 28. It's rubbish anyway. I don't even fucking care if you were half Dracula—" Regulus mengecup bibir Audrey dan menahannya beberapa detik. "Or Unicorn."
Audrey tertawa. Regulus tersenyum mendengarnya dan mengecup kembali bibir merah gadisnya. "A unicorn? Really?"
"Yes, really. I love you just the way you are."
![](https://img.wattpad.com/cover/333346658-288-k777957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Great Pure-blood Dynasty | Regulus Black
Fanfic"There goes the last great pure-blood dynasty. The maddest woman this world has ever seen." - in which regulus black intrigued with the maddest woman at wizarding world. or - in which regulus has a weird feeling for a potter.