[ 33 ]: The Last Great Pure-blood Dynasty

342 55 5
                                    

Jalan lima bulan lamanya setelah kejadian.

Audrey dan Regulus sudah kembali ke Prancis. Selama lima bulan berlalu keduanya memutuskan untuk merencanakan pernikahan. Lebih tepatnya Regulus yang mengusulkan agar mereka menikah sebelum tahun berganti.

Pernikahan akan dilaksanakan di Prancis. Regulus yang menjabat sebagai Kepala Keluarga House of Black mengharuskan dirinya dan pasangannya tinggal di Black's Manor.

Saat ini keduanya menentukan siapa saja yang harus diundang. Audrey menginginkan pernikahan yang intimate dan hanya mengundang orang-orang terdekat yang mereka kenal saja. Namun paman Alphard berpendapat berbeda. Ia berpendapat agar Regulus mengundang The Sacred 28. Audrey sudah menjelaskan bahwa ia—The Potter bukanlah bagian dari mereka. Tapi paman Alphard berbicara. "I know that, Miss Audrey." Ia menghembuskan asap rokok dari mulutnya. "Namun kau mempunyai garis keturunan dari keluarga Gaunt dan Slytherin. Tak lupa juga The Potter memiliki koneksi pada legenda penyihir—The Peverell." Regulus diam, memperhatikan kemana arah pembicaraan pamannya. Alphard memberikan Prophet Daily yang berjudul,

KEPALA KELUARGA HOUSE OF BLACK BERTUNANGAN DENGAN GADIS POTTER, DAUGHTER OF ROSEMARY AND RIVER POTTER, NIECE OF HE WHO MUST NOT BE NAMED?

The Noble and Most Ancient House of Black, one of the largest, oldest, and wealthiest pure-blooded wizarding families in Britain, and one of the Sacred Twenty-Eight is betrothed with House of Potter?

THERE GOES THE LAST GREAT PURE-BLOOD DYNASTY. WHO KNOWS IF SHE NEVER SHOWED UP WHAT COULD'VE BEEN TO THE NOBLE AND MOST ANCIENT HOUSE OF BLACK? AUDREY POTTER, DECENDANT OF MANY GREAT PURE-BLOODS BLOODLINE—HAS A MARVELOUS TIME RUINING EVERYTHING?

"Bloody hell." Umpat Regulus melihat judul artikel. "Bagaimana media bisa tahu? Kami tak memberitahu siapapun selain keluarga dan teman terdekat."

"Ibumu memang tak dapat melakukan apapun. Tapi kau mempunyai bibi yang narsistik. Druella akan melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian." Jawab Alphard.

"That old git." Gumamnya.

Sedangkan Audrey membaca judul artikel berulang-ulang kali. Ia terkekeh pelan. "Lihat, Reg." Ia menunjuk namanya. "Namaku disebut. Audrey Potter—has a marvelous time ruining everything? Yeah bisa dibilang begitu." Jawabnya sendiri.

Regulus tersenyum tipis. Setidaknya Audrey tak menyalahi dirinya sendiri melihat tulisan-tulisan sampah ini. Ia menatap pamannya kembali. "Undang The Sacred 28. Buktikan pada mereka tulisan sampah ini tidak benar. Bahwa House of Black tidak berakhir hanya karena darah saja. They can say whatever they want. But our bloodline is stronger than any families in the Wizarding World. The Gaunt, The Potter, The Peverell, The Slytherin, The Black—you name it. Siapa yang membutuhkan The Sacred 28 jika garis keturunan kita dari semua keluarga itu, huh? Apa yang bisa mereka lakukan? Mengasingkan kita? Hogwarts dapat kita rebut dengan mudah. Aku cukup pintar untuk menjadi Kepala Sekolah. Miss Audrey secara teknis mempunyai kuasa atas Hogwarts lebih dari Dumbledore dan keluarga penyihir di Inggris."

Kedua pasangan muda tersebut saling menatap satu sama lain. Regulus setuju dengan pamannya, ia menatap Audrey meminta izin untuk mengikuti saran Alphard. Audrey mengangguk sekilas menyetujui. "Undang The Sacred 28." Jawab Regulus. Alphard tersenyum. Badannya agak rileks mendengar jawaban keponakannya. After all he is a Black. Meski ia bilang benci pada keluarga, ego keluarga Black tinggi. Mereka tak akan membiarkan orang lain mencela keluarga mereka. Hanya bagian dari keluarga mereka saja yang boleh.

"Maka undang Mrs Black. Ketidakhadirannya akan menimbulkan tanda tanya besar bagi mereka. Media dapat membuat judul yang lebih panjang daripada ini." Ucap Audrey.

Decakan berbunyi bersamaan dari kedua pria. Mereka meletakkan tangan di kening. Terlihat keduanya bukanlah penggemar besar Walburga.

"Aku sendiri yang akan mengundangnya." Audrey menatap Regulus. "Sebelum kau menolak, aku ingin bertemu dengannya. Tak ada yang menengoknya beberapa bulan terakhir ini kan?"

The Last Great Pure-blood Dynasty | Regulus BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang