Bersaing

248 16 5
                                    

"APA???" pekik Laura terkejut.

Sarah pun mengangguk dan mencoba mengatur nafasnya,

"Benar Nona, aku baru saja berpapasan dengan Putri Melisa dan pelayan pribadinya. Aku tidak mungkin salah lihat, mereka keluar dari lantai atas sebelah timur. Dan.." ucapnya lagi terhenti sejenak.

"Dan seingat ku, sore tadi Putri Melisa memakai gaun berwarna merah muda. Tapi.." lanjutnya terhenti dengan ragu.

"Tapi apa????" tanya Laura yang terlihat tidak sabar.

"Tapi, tadi Putri Melisa memakai gaun yang berbeda. Rambutnya pun tergerai cukup berantakan" lanjut Sarah yang membuat Laura terbelalak marah.

"Apa maksudmu?? Memangnya apa yang salah dengan itu!!!" bentak Laura marah.

"Devon bukanlah pria yang seperti itu!! Dia tidak mungkin Melakukan hal yang aneh!!" lanjutnya kesal sambil berdiri.

Sarah seketika menunduk takut,

"I.. Iya Nona.. Maaf.. Mungkin aku terlalu berlebihan" ucap Sarah pelan.

Laura melangkah menuju jendela dengan nafas yang memburu, gadis itu mengepalkan tangannya kuat,

"Walaupun Devon sering pergi ke bar dan bertemu para wanita murahan. Tetapi.. Devon tidak pernah sekalipun tidur dengan mereka! Dia hanya bermain-main dan mencium mereka tanpa perasaan!" desisnya lagi.

"Jika, yang kau lihat seperti itu, berarti.. Berarti Putri Melisa tengah menipumu!" ucapnya lagi yang membuat Sarah mengernyitkan keningnya.

"Menipu?" tanyanya pelan.

Laura mengepalkan tangannya dan tersenyum sinis,

"Mungkin saja, Putri Melisa dan pelayannya tengah bersandiwara. Mereka bertindak seolah-olah terjadi sesuatu antara dia dan Devon untuk memancing gosip. Bisa saja mereka berpura-pura keluar tengah malam dan seakan-akan memicu pelayan atau orang lain berpikir bahwa terjadi sesuatu antara Melisa dan Devon di kencan pertama mereka. Dasar jalang murahan!" geramnya.

Sarah pun mengangguk,

"Benar Nona, mungkin saja seperti itu. Mereka benar-benar licik" balasnya menimpali.

Laura menghela nafasnya dan menyeringai,

"Huh! Dia pikir dia bisa mendapatkan Devon dengan cara seperti itu? Lihat saja, aku akan buktikan pada mereka bahwa akulah satu-satunya wanita yang akan di terima oleh Pangeran. Akulah yang akan menjadi istri Pangeran. Aku mengenalnya sejak kami masih kecil, dan.. Aku mengetahui karakter Devon, aku mengetahui segalanya tentang dia" ucap Laura bangga.

"Aku akan membuktikan hal itu dan membuat mereka semua menyerah" lanjutnya penuh percaya diri dan tekad.

~~

""APA?? Jad.. Jadi itu yang telah terjadi dan membuat Nona tertidur di ruangan Pangeran??" tanya Christy tidak percaya.

"Bukan tertidur! Tapi pingsan" koreksi Mery dengan frustasi.

"Apa menurutmu aku telah gegabah? Apa Pangeran akan curiga padaku? Apa rencana ini telah sia-sia?" tanya Mery dengan cemas.

Christy menghela nafasnya dalam sambil mengangkat bahu,

"Aku tidak tau Nona, tapi.. Mungkin bisa di bilang rencana Nona telah gagal" jawabnya yang membuat Mery semakin frustasi.

"Aku memang ceroboh! Sekarang aku harus bagaimana???" ucapnya lagi dengan sedih.

Christy mengusap bahu Mery dan mencoba menenangkannya,

"Yang terjadi sudah terlanjur terjadi.. Kita berdoa saja semoga semuanya baik-baik saja. Nona tetap harus bertingkah seolah-olah Nona tidak tau apa-apa. Semoga saja Pangeran tidak curiga dan mencari tau terlalu dalam masalah tadi" ucapnya.

Permaisuri Palsu Tawanan Sang PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang