Bagian 19

1.5K 81 3
                                    

Bermodalkan alasan hendak meeting dengan kepala KPK, Nagata pergi setelah diberi rentetan pertanyaan oleh Agnia yang kesal karena pria itu tidak meluangkan waktu untuk menonton film bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bermodalkan alasan hendak meeting dengan kepala KPK, Nagata pergi setelah diberi rentetan pertanyaan oleh Agnia yang kesal karena pria itu tidak meluangkan waktu untuk menonton film bersamanya. Tapi pada akhirnya Agnia luluh dan mengijinkan ketika Nagata janji akan menemaninya nonton film sampai malam. 

"Halo, Dewa. Ini sebentar lagi sampai," kata Nagata kepada Dewa yang saat ini sudah di basecamp. 

Setelah mendapat fakta bahwa yang menggulingkan partai adalah Wirasena dan Mangunkusumo, Nagata langsung menghubungi Dewa karena rekannya itu bertugas untuk menyelidiki pelaku penggulingan. Dan mereka membuat janji untuk bertemu di basecamp, sore ini juga. 

"Ada apa? Ngga biasanya lo ngajak gue ketemuan. Mana berdua doang lagi," kata Dewa setelah melihat Nagata yang duduk di sofa, sementara dirinya ada di bangku kayu dekat tembok. 

"Lo udah tau siapa pelaku penggulingan partai?" tanya Nagata. 

Dewa mematikan rokoknya setelah tahu bahwa setelah ini akan membahas persoalan yang cukup serius. "Masih gue selidiki lebih lanjut." 

"Tapi lo ngarahnya ke siapa?" Nagata masih bertanya. 

"Mangunkusumo," jawab Dewa tanpa sensor. 

"Bener." 

Dewa membulatkan mata. "Maksud lo?" 

"Ya, Mangunkusumo pelakunya." 

"Anjing!" Dewa sampai menepuk kening, terkejut setengah mati dengan kenyataan ini. "Lo tau darimana, Ta?" 

"Tapi ngga cuma Mangunkusumo aja, Wa," kata Nagata lalu mengalihkan pandangan. "Ada Wirasena juga." 

"What the fuck?!" Dewa tiba-tiba mengumpat. "Gue tebak lo pasti tau dari Agni. Iya, ngga?" 

Nagata mengangguk. 

"Lo gali informasi dari Agni tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, Ta?" Dewa mengalihkan pembicaraan. "Terlepas dari kerjaan lo emang penyelidik, tapi Agni ini istri lo." 

"Jangan bawa-bawa Agnia ke dalam pembicaraan ini, Wa. Istri gue biar gue yang urus," balas Nagata merasa tak suka saat Dewa membahas istrinya. 

"Oke, sorry." Dewa berdehem pelan. "Terus rencana lo gimana?" 

"Strategi gue masih sama," jawab Nagata. "Dan kayaknya penyelidikan kita ini ada sangkut pautnya." 

"Bentar-bentar." Dewa memicingkan mata. "Korupsinya Wirasena itu buat menggulingkan partai?" 

"Tepat sekali!" Nagata terkekeh kecil. "Uang korupsi digunakan untuk membungkam pejabat-pejabat yang mengetahui penggulingan ini." 

"Pejabat, ya?" beo Dewa. "Kenapa lo ngga nanya ke istrinya Mas Naya? Dia juga pejabat, Ta. Dari keluarga Sasongko juga, kan?" 







Setelah Patah, Mari BerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang