Bagian 5

1.6K 89 0
                                    

Hari ini adalah hari yang penuh kebebasan bagi Agnia, sebab wanita itu libur kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari yang penuh kebebasan bagi Agnia, sebab wanita itu libur kerja. Dengan mengenakan dress mini warna biru muda, wanita itu membawa beberapa produk pembersih badan ke ruang tengah untuk ia aplikasikan karena sekarang adalah waktu yang sangat pas jika digunakan bersantai sambil memutar music random dari spotify.

Aroma greentea menyeruak ke seluruh area ruang tengah, bahkan mungkin sampai ke ruang tamu, saking obsesnya Agnia dengan produk yang selalu ia gunakan selama seminggu sekali itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aroma greentea menyeruak ke seluruh area ruang tengah, bahkan mungkin sampai ke ruang tamu, saking obsesnya Agnia dengan produk yang selalu ia gunakan selama seminggu sekali itu.

Ia dengan santai memakai kostum sedemikian rupa karena penghuni lain sedang sibuk kerja di kantor, demi kemajuan bangsa Indonesia agar bisa membasmi koruptor-koruptor yang merugikan.

Begitu selesai memoleskan lulur pada kaki, Agnia menyempatkan diri untuk ngonser karena kebetulan lagu yang berputar saat ini adalah Secret Love Song yang mana membuatnya bangkit dan berteriak untuk meresapi lagu dengan memeragakan seolah ia sedang melakukan hubungan backstreet dengan sang pacar.

Ketika lagunya selesai, wanita itu kembali duduk dan berkaca karena hendak memoles masker ke wajah. Begitu sedang menyunggar rambut menggunakan bandana, ia terkejut ketika pintu utama dibuka dan mendapati Nagata yang melangkah masuk dengan setelan formal.

Agnia spontan memeluk bantal sofa guna menutupi dadanya yang sangat terekspos.

"L-lo kok pulang??" tanya wanita itu dengan tatapan panik.

Nagata menatap Agnia dari atas sampai bawah, kemudian senyuman tercetak di bibirnya. "Kamu sedang apa, Agnia?"

"Ini mau maskeran," jawab Agnia sambil memperlihatkan greenmask yang sudah ia buka. "Mau?"

Spontan Nagata mengangguk. "Mau."

"Eh, kok mau?" Agnia berucap tanpa sadar. Seketika ia berdecak. "Oke, ganti baju dulu sana."

Nagata mengangguk lalu menaiki tangga untuk ganti baju yang mana membuat Agnia menghembuskan napas lesu. Padahal tadi ia cuma basa-basi, tapi kenapa Nagata beneran mau?

Tak lama kemudian, Nagata turun dengan setelan rumahan. Sangat simple, hanya celana pendek selutut dengan atasan kaos oblong maroon. Pria itu mengambil duduk di sebelah Agnia yang sibuk memoles wajah.

Setelah Patah, Mari BerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang