Baikan

350 51 0
                                    

"Maaf ya, gue kemarin lagi sibuk di Semarang. Nggak sempet jenguk lo" Esok paginya, Raka langsung mengunjungi Vale.

"Gapapa, Ka. Maaf ya pasti gue bikin lo khawatir"

"Nggak. Gak usah dipikirin. Gue seneng lo hari ini udah bisa pulang." Raka mengulas senyum tipis.

"Ka, gue egois ya orangnya?"

"Huh?"

"Lo gak kesel punya temen kayak gue?"

"Val, lo ngomong apa? Ada yang ganggu pikiran lo?" Vale tak menjawab pertanyaannya. Dalam duduknya, ia sedikit menunduk. Memainkan jari - jari tangannya dengan mencubit - cubit kecil. Raka mengalihkan pandangannya menuju aktivitas yang Vale lakukan. Ia menggenggam lembut tangan sahabatnya itu. Sedikit mengusapnya dengan ibu jari.

"Yang harusnya minta maaf itu gue. Gue ceroboh, egois juga. Main pergi gitu aja tanpa mikirin perasaan kalian. Jujur gue juga lagi kalut, nggak bisa mikir jernih. Gue salah banget."

"Jangan tutupin apapun lagi dari kita, Ka. Lo udah janji.." Raka hanya tersenyum. Maaf Val, gue nggak bisa janji buat yang satu itu.

"Hari ini lo pulang dijemput siapa? Abang lo?"

"Nggak mau, mau dianter lo aja. Boleh?"

"Boleh banget. Gue temenin sampe lo pulang. Dokternya belum visit kan?" Vale menggeleng. Refleks melihat jam dinding di samping kanannya.

"Biasanya jam sepuluh"

Kemudian terdengar pintu kamar Vale diketuk, muncul Brian dengan membawa dua tote bag di tangan kanannya. Vale hafal salah satu logo dari kedua tote bag itu. Toko kue kesukaannya. Brian langsung memberikan dua tote bag itu pada Raka, dan salah satunya diserahkan pada Vale.

"Kue perayaan karena lo udah selesai masa rawat. Selamat Vale, you did great."

Vale langsung menghambur ke pelukan Raka. Berkali - kali mengucapkan terima kasih. Raka hanya mengangguk, mengusap kecil punggung sahabatnya.

.

Benar saja, pukul sepuluh lebih lima belas menit, dokter penanggung jawab Vale datang. Diikuti ayah, bunda, serta satu perawat di belakangnya.

"Loh? Nak Raka ada disini? Sejak kapan?" Raka bangkit dari duduknya. Menyalami ayah dan bunda Vale bergantian.

"Tadi pagi tante. Maaf Raka baru bisa jenguk hari ini."

"Gak apa - apa. Raka pasti sibuk, ya kan? Sehat nak?"

"Sehat tante, terima kasih" Raka mengangguk sopan.

"Bunda, kakak dapet kue hehehe"

"Aduuuh, nakalnya. Pasti Vale minta oleh - oleh ya ini?"

"Eh nggak kok tante. Itu Raka memang belikan untuk Vale"

"Tuh kaaan, bunda nih nuduh aku terus. Padahal kan ini emang Raka yang mau."

"Ya sudah. Nak Raka permisi ya, dokternya mau visit"

"Oh iya silahkan tante" Raka kemudian menjauh dari bed Vale. Pemeriksaan tanda - tanda vital pun dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang sebenarnya Raka kurang pahami. Setelah semuanya selesai, bunda hendak membereskan barang - barang Vale. Namun, ternyata semuanya sudah dikemas rapi.

Kostan Abu - AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang