Hari ini pertama kalinya Raka berangkat ke kampus bersama teman - teman. Biasanya, ia hanya sendiri, oh berdua dengan Brian. Asistennya itu akan diam di sekitar kampus selama ia mengikuti perkuliahan. Namun kini, rasanya beda. Hatinya hangat. Diawali dengan keributan antar Vale dan Varo yang saling berebut kamar mandi hingga Tristan yang tak sengaja menumpahkan sup ayam hasil masakan Rafli tadi pagi. Chaos memang, tapi ia suka. Kebetulan hari ini jadwal mereka berdekatan, jadi bisa berangkat bersama.
"Gue ke kantin dulu, beli kopi. Kalian mau langsung kelas atau gimana?" Ujar Raka
"Kita di taman dulu deh, kelas gue masih 40 menit lagi" jawab Tristan. Raka mengangguk kemudian pergi ke kantin. Sampai di taman, mereka mendudukkan diri di atas rumput hijau. Mencari posisi yang nyaman untuk mengumpulkan energi sebelum memulai kelas masing - masing. Saat sedang asik mengobrol, Raka datang dengan tujuh cup medium di kedua tangannya.
"Ka? Dagang lo?" Vale kaget tentu saja
"Ini buat kalian, biar semangat. Oh ini yang susu coklat buat Vale" ia mengambil cup berlabel choco milk dari keranjang.
"Lah? Kok beda?"
"Kemaren gue denger Vano nasehatin lo. Sorry kesannya nguping tapi beneran gak sengaja. Jadi daripada lo sakit, gue beliin susu aja. Atau mau beli lagi?"
"Hah?! E-nggak gak gak usah Ka buset dah. Makasih banyak lo udah perhatian sama gue. Yuk bisa yuk jadi abang gue" jawab Vale
"Terus? Gue?" tanya Vano
"Abangnya jadi dua, hehehe"
Raka tersenyum mendengarnya. Baru kali ini, kehadirannya seolah sangat diinginkan. Semua temannya senang tentu saja. Raka pun ikut senang. Ia akhirnya punya teman - teman yang tulus.
.
Sampai di kostan, ia hanya melihat Hari dan Vale di ruang tengah. Ketiga temannya yang merupakan mahasiswa kedokteran masih berkutat dengan buku serta jurnal ilmiah di perpustakaan kampus. Sedangkan teman satu fakultasnya Varo sedang berlatih futsal. Ia mendudukkan dirinya di dekat Hari yang sedang mengupas kuaci bersama Vale
"Makan gituan emang kenyang?"
"Stop. Jangan pesen apapun" tungkas Vale
"Kan gue tanya aja? Siapa juga yang mau order makan?"
"Ya elo" ujar keduanya. Tak heran, jika salah satu temannya belum makan, tak lama pasti saja ada mas mas delivery yang datang. Pelaku utamanya tak lain pasti Raka. Dan selalu Raka.
"Gue sore ini mau balik, disuruh papa. Ada meeting sama Sawarna group. Gue disuruh join, padahal aslinya pengen skip"
"Ya udah, kata lo harus ikutin kemauannya beliau. Daripada lo kenapa - napa" jawab Hari
"Sumpah ya, gue juga ngeri kalo gitu Ka. Mending lo nurut aja dulu sementara" imbuh Vale
"Sampe kapan Ka acaranya?"
"Belom tau. Bisa jadi beberapa hari. Meetingnya di Malang"
"Lah? Gue kira disini?"
"Sawarna yang mau kerja sama tuh ya cabang Malang. Yang disini udah deal"
"Padahal lo baru sehari ya sama kita - kita. Udah harus pergi aja"
"Sorry ya. Kesannya gue dateng kesini kalo ada butuhnya doang"
"Hush, lo ngomongnya jelek. Kayak muka si Hari"
"Elo lebih jelek Vale"
"Oh, nanti Brian ada kesini beresin barang - barang gue. Minta tolong tunjukkin kamarnya ya, beresinnya biarin aja lah dia sendiri. Nggak usah dibantuin. Gue lagi pengen iseng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kostan Abu - Abu
FanfictionAnother story if trio kembar a.k.a Vano, Vale dan Varo tinggal di sebuah kost kostan bersama empat teman mereka- Tristan, Rafli, Raka dan Hari