┊ GOODBYE, ALASTAR ┊ 29. Garvin Kecelakaan

18 6 0
                                    

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𖤐┈┈┈╮
-ˋˏ Hi! Enjoy reading my story ˎˊ-
╰┈┈┈𖤐┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

Garvin yang hanya mengenakan celana pendek hitam dan kaus oblong berwarna putih—menapak turun dari puncak tangga.

"Garvin." Cintana sudah menunggunya di bawah sana sambil menggendong bayinya, wanita itu tersenyum manis.

Garvin tahu mengapa Cintana tersenyum kepadanya. "Garvin, Mommy titip Elliot ya," ucap Cintana saat cowok itu berada di dekatnya.

"Emangnya Tante mau ke mana? Idiot, ehh Elliot, anak Tante, mungkin dia lebih nyaman sama Tante daripada Garvin," kata Garvin.

"Enggak. Elliot seneng banget kalo sama kamu," kata Cintana. Garvin merotasikan bola matanya malas.

"Nih, gendong Elliot."

"Urus aja sendiri! Anak-anak lo, gue yang disuruh jaga!" Garvin memilih pergi, tatapannya sinis.

Cintana menutupi kedua telinga baby Elliot dan berteriak. "Garvin! Mommy bilangin ke Papah kamu ya!"

"Bilangin aja! Gak takut!"

Bramasta melangkah menuruni tangga. "Bram, anak kamu tuh!" Cintana mengadu.

"Garvin ngapain lagi, hah?" Tanya Bramasta saat berada di hadapan Cintana. Baby Elliot tersenyum senang kala melihat wajah Papahnya.

"Itu, Garvin gak mau jagain adeknya," kata Cintana dengan wajah memelasnya. Bramasta melenggang pergi.

Kini Garvin telah duduk di kursi ruang makan sambil menyantap sarapannya. "Garvin!" Ia tidak menghiraukan panggilan dari Bramasta.

"Kalo Mommy kamu minta tolong itu di bantuin!" Perintah Bramasta dengan tatapan tajamnya.

"Di suruh jagain adeknya aja gak mau."

'Adek tiri! Nyuruhnya tiap hari, Pah! Dikiranya gue gak capek. Cintana emaknya! Kenapa harus gue yang di suruh jagain! Kalo gak mau punya anak, gak usah nikah!' batin Garvin, mengomel.

"Pah, Garvin mau makan, Garvin harus sekolah," kata Garvin sambil menatap Papahnya.

"Papah yang biayain sekolah kamu! Kalo bukan karena Papah, kamu gak akan sekolah sampe sekarang," kata Bramasta.

'Ungkit terus! Ungkit terus!' batin Garvin.

"Tapi 'kan yang ngebiayain Papah, bukan Tante," balasnya. Garvin enggan memanggil Cintana dengan sebutan 'Mama' karena dia tidak menganggap Cintana sebagai orang tuanya.

"Elliot anak Papah juga. Sudah seharusnya kamu bantu ngerawat adik kamu," ucap Bramasta.

"Emangnya gak bisa sewa babysitter? Sampe harus minta Garvin buat jagain Elliot." Garvin bertanya. Bramasta baru saja ingin angkat bicara, tapi sebelum itu.

"Babysitter mahal. Kalo ada Garvin, ngapain sewa babysitter?" Lanjut Garvin, tahu apa yang akan diucapkan Papahnya. Dia sangat mengenal Bramasta.

"Pah, Elliot itu anak Papah sama Tante Cintana."

"Gak ada hubungannya sama Garvin." Bramasta bungkam, mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari mulut Garvin.

"Papah sama Tante Cintana nikah tanpa seizin Garvin."

"Jadi buat apa Garvin peduli sama Elliot?"

"Kalo Papah aja gak peduli sama Garvin." Garvin bangkit dari tempat duduknya dan berlalu pergi.

GOODBYE, ALASTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang