┊ GOODBYE, ALASTAR ┊ 20. Dapetin Kamu Susah Tau

14 6 2
                                    

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𖤐┈┈┈╮
-ˋˏ Hi! Enjoy reading my story ˎˊ-
╰┈┈┈𖤐┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

Jericho berdiri di ambang pintu kamar putra sulungnya. "Ayo makan, Ren." Dia sudah berkali-kali membujuk Ren untuk makan.

"Gak mau, Pah!"

"Kamu maunya apa?"

"Papah kasih pelajaran buat dia! Dia udah rebut Dasha dari Ren! Dia juga ambil Mama!" Ren menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Besok. Sekarang kamu makan dulu. Papah minta Miya ambilin makan ya?" Ren mengangguk.

"Miya!"

Di sisi lain, Dasharra duduk di rooftop apartemen bersama Alastar. Tadi Alastar menjemputnya dan mengajaknya ke sini.

"Malem ini bintangnya cerah banget," kata Dasharra sambil memandangi langit malam.

"Dek Asha suka Star?" Tanya Alastar. Albiru duduk bersandar di lounger.

"Iya, gue suka bintang," kata Dasharra.

"Wahh, kirain kamu gak suka sama aku." Alastar nyengir. Dasharra menoleh dengan ekspresi wajah bingung.

"Star, Alastar. You like me, 'kan?" Alastar tertawa.

Dasharra loading sesaat, setelah paham dia langsung memukul lengan Alastar dengan bantal sofa. Alastar semakin tertawa.

"Gue gak suka sama lo! Kita pacaran karena.. terpaksa!" Dasharra memalingkan wajahnya dari Alastar.

"Pertanyaan menjebak," kekeh Albiru.

"Aku suka bulan. Menurut aku bulan itu Mama," kata Alastar, tersenyum tipis.

"Dan aku bintangnya. Aku mau jagain Mama terus, tapi aku yakin aku gak akan bertahan lama," lanjutnya. Dasharra menatap cowok yang kini telah menjadi pacarnya itu dengan tatapan sendu.

"Mas yang sabar ya," kata Dasharra. Alastar tertawa mendengarnya.

Dasharra mengernyitkan keningnya. "Kenapa ketawa?"

"Tumben banget manggil mas," kata Alastar. Dasharra memutar bola matanya malas.

"Giliran gue serius, lo nya bercanda," kata Dasharra.

"Kita 'kan udah pacaran, kenapa masih pake gue-lo?" Tanya Alastar.

"Kita pacaran bukan karena cinta," kata Dasharra.

"Tapi gue cinta sama lo, Sha," balas Alastar. Seketika Dasharra terdiam. Albiru hanya melihat di kejauhan, bagaikan nyamuk yang tak dianggap.

"Gue capek sama hidup gue, tapi gue harus tetep bertahan demi Mama," kata Alastar.

"Kalo lo harus bertahan demi Mama lo, kenapa lo gak mau di operasi? Gak ada donaturnya?" Tanya Dasharra. Alastar diam sejenak.

"Mama gue, mau donorin ginjalnya buat gue," kata Alastar.

"..." Dasharra terdiam.

"Gue bertahan demi Mama. Jadi buat apa gue dapet ginjal baru yang sehat, tapi gue harus kehilangan Mama?" Alastar menatap lekat Dasharra.

Alastar mendongak, beralih menatap langit malam. "Ginjal gue udah rusak parah."

"Jual aja biar dapet uang banyak," usul Albiru.

'Lama-lama ginjal lo yang gue jual, Bir,' batin Alastar.

"Emangnya gak ada yang mau donorin ginjal buat kamu?" Tanya Dasharra. Alastar melirik Dasharra.

GOODBYE, ALASTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang