┊ GOODBYE, ALASTAR ┊ 15. Di Usir

23 7 19
                                    

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𖤐┈┈┈╮
-ˋˏ Hi! Enjoy reading my story ˎˊ-
╰┈┈┈𖤐┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

Alastar yang sedang melamun, terlonjak kaget ketika tiba-tiba dia menemukan Albiru di samping brankarnya dengan seorang Jiangshi.

"Ngagetin aja lo! Untung gue gak kena serangan jantung!" Pekiknya, dengan ekspresi wajah masam.

"Hehe, sorry bro," cengir Albiru.

"Bukan lo!" Teriak Alastar. Albiru memegangi dadanya, terkejut.

"Tuh, yang di sebelah lo, kek mayat," lanjutnya. Albiru melirik Jiangshi di sebelahnya.

"I emang mayat," kata Jiangshi, mendengus dingin.

"Mirip lo, kek Biru, gak nerima kematian sendiri," ejek Alastar, tersenyum miring. Albiru mencibirkan bibirnya.

"You kenapa nih?" Tanya Jiangshi. Albiru menoyor kepala Jiangshi itu.

"Udah tau pake nanya!"

"Dia cowok atau cewek?" Tanya Alastar pada Albiru, melirik sekilas Jiangshi.

"Lawan kata betina," singkat Albiru.

"You bisa gak sih langsung bilang jantan?! Kalo seandainya he gudeg, terus nanti kalo he anggap I betina gimana?" Protes Jiangshi.

"Budek! Pala lo gudeg," koreksi Albiru. Jiangshi nyengir kuda.

"Ngapain lo balik ke gue?!" Tanya Alastar, dengan nada tidak ramah.

"You kangen he? He pacar you?" Tanya Jiangshi pada Albiru.

"Lo diem atau gue bacain ayat kursi?" Ancam Albiru, seketika itu Jiangshi langsung diam.

"Sok-sokan mau ngebacain ayat kursi. Palingan lo sendiri kalo denger ayat kursi langsung kepanasan kayak cacing," sahut Alastar.

"Diem lo!"

『07/07/2024

Keesokan paginya. Jericho mengetuk pintu kamar putra sulungnya. "Ren? Buka pintunya. Papah mau bicara."

"Gak mau!"

"Ren, ayo, buka pintunya. Kamu belum sarapan," bujuk Jericho.

"Gak!"

"Pliss, Ren."

"Gak!!"

"Kamu masih marah?"

"Iya!!"

"Papah harus lakuin apa biar kamu gak marah sama Papah lagi?"

"Dia gak boleh di sini!"

"Maksudnya?"

"Papah pilih Ren atau dia? Kalo Papah pilih dia, Ren yang pergi!"

Jericho berpikir. Apa yang dimaksud Ren? Apakah akan ada yang harus keluar dari rumah ini? Tentu saja dia akan memilih putra sulungnya itu.

"Papah pilih kamu!" Terdengar suara gagang pintu diputar kemudian pintu terbuka dan disusul dengan keluarnya Ren dari kamar.

"Berarti dia harus pergi dari sini," kata Ren.

~~~

Alastar masih berbaring di brankarnya. "Kenapa lo balik ke gue lagi?" Tanyanya dengan raut wajah datar.

GOODBYE, ALASTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang