┊ GOODBYE, ALASTAR ┊ 18. Alastar Pacar Gue!

15 6 0
                                    

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𖤐┈┈┈╮
-ˋˏ Hi! Enjoy reading my story ˎˊ-
╰┈┈┈𖤐┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

Malam hari. Alastar berjalan bersama Albiru di trotoar. Lien-hua buru-buru turun dari mobil ketika melihat putranya dan berlari mendekati Alastar.

"Athar!"

"Mama," gumam Alastar. Lien-hua langsung mendekap tubuhnya saat berada di dekatnya.

"Kamu ke mana aja? Kenapa telfon Mama gak di angkat? Mama khawatir, Thar," kata Lien-hua. Alastar membalas dekapan Mamanya.

"Mamiii, Biru mau di peluk juga!" Rengek Albiru. Lien-hua melepas dekapannya dan menatap lekat Alastar.

"Kamu tinggal di mana? Kenapa gak ke tempat kerjanya Mama? Kenapa kamu gak nyari Mama?" Mata wanita itu berkaca-kaca. Alastar sempat terdiam.

"Athar.. gak mau ngerepotin Mama."

"Athar ikut Mama ya? Mama udah siapin apartemen buat kamu," ajak Lien-hua.

"Mama gak usah repot-repot beliin Athar apartemen, Mah."

"Mama beli apartemennya udah dari lama banget, buat anak-anak Mama." Lien-hua tersenyum tipis.

"Athar ambil barang-barang di rumah Narrell dulu, Mah," ucap Alastar. Lien-hua mengangguk.

"Gue ikut numpang ya, Thar, hehe," cengir Albiru.

****

Alastar, Lien-hua dan juga Albiru keluar dari lift setelah tiba di lantai 7. "Kamu udah makan belum?" Tanya Lien-hua.

"Belum, Mah."

"Ya udah kalo gitu kita makan dulu, habis itu kamu harus cuci darah. Kebetulan Mama juga baru beliin mesin cuci darahnya."

"Pasti mesinnya mahal ya, Mah? Maaf, Athar belum bisa ngegantiin uang yang udah Mama keluarin buat Athar." Alastar menatap lurus ke depan.

"Gak perlu, Thar. Gak perlu minta maaf. Kamu gak salah. Stop apologizing, Mama gak suka kalo kamu ngomong gitu," kata Lien-hua. Albiru hanya diam.

"Meskipun Mama bilang enggak, tapi Athar yakin.." Mendengar itu, Lien-hua mengernyitkan keningnya.

"Mama sama kayak Papah, nyesel punya anak kayak Athar," lanjut Alastar.

"Athar, please stop saying that. Mama paling gak suka kalo Athar mikir kayak gitu. Stop, Thar," titah Lien-hua.

"Gak ada gunanya nyalahin diri sendiri, Thar," sahut Albiru.

『21/07/2024』

Sinar matahari masuk melalui celah tirai jendela, menerpa wajah mulus seorang cowok yang masih memejamkan mata.

Ia mengerang kecil, meraih bantal untuk menutupi wajahnya dan kembali tidur. Pintu dibuka dari luar, memperlihatkan Lien-hua yang masih memakai piyama.

Wanita itu menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan putranya yang masih tidur pada jam 8 pagi.

Lien-hua berjalan menuju jendela. Setibanya di dekat jendela, ia menyibak tirai hingga menampakkan pemandangan gedung-gedung yang menjulang tinggi.

"Athar, bangun yuk." Lien-hua beralih mendekati Alastar, menarik selimut cowok itu. Membuatnya bergerak merengek meminta selimutnya dikembalikan.

"Ayo bangun, sarapan. Ini udah jam delapan, nak. Bangun yuk," bujuk Lien-hua, mengusap-usap rambut Alastar.

GOODBYE, ALASTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang