┊ GOODBYE, ALASTAR ┊ 26. Hutang Lo Kapan di Bayar?

22 6 8
                                    

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𖤐┈┈┈╮
-ˋˏ Hi! Enjoy reading my story ˎˊ-
╰┈┈┈𖤐┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

"Nanti aku mau ke makam Mama," kata Dasharra. Alastar menaikkan alisnya.

"Aku ikut!" Putusnya. "Eh, sama Papah kamu gak?"

Dasharra menggeleng. "Papah gak bisa ikut, Papah sibuk. Mungkin nanti aku sama Papah bakal ke makam Mama lagi pas hari libur."

"Kapan?" Tanya Alastar.

"Mungkin nanti pas pulang sekolah. Kamu beneran mau ikut?" Balas Dasharra. Alastar mengangguk.

"Bener. Ngapain aku boong? Aku sekalian mau minta restu sama Mama mertua." Alastar tersenyum canggung.

"Oh ya, Thar, kamu itu 'kan bisa liat hantu," kata Dasharra. Alastar kembali mengangguk, bingung.

"Nanti kalo kamu liat Mama aku, kasih tau aku ya." Alastar manggut-manggut saja.

Saat ini Dasharra berjalan di koridor, ia menghentikan langkahnya ketika tidak sengaja berpapasan dengan seorang guru pria.

"Pak."

"Kenapa, Dasharra?" Tanya pria berbadan gemuk dan pendek itu.

"Kalo Alastar gak ikut pelajaran selanjutnya gak papa 'kan, Pak?" Tanya Dasharra. Guru pria itu berpikir sejenak.

"Gak papa. Saya ngerti."

"Oke. Saya ke kelas dulu ya, Pak," pamit Dasharra. Pria itu mengangguk.

Di sisi lain. Garvin dan Aletta berada di taman sekolah. Aletta merapatkan tubuhnya ke tubuh Garvin.

Ia tersenyum malu-malu saat Garvin menatapnya dengan heran. "Garvin.."

"Iyaa?"

"Mmm.. gue..." Aletta tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

"Gue apa? Kenapa, Ta?" Tanya Garvin.

"Mmh, gue mau nanya," kata Aletta tanpa menatap Garvin.

"Nanya apa?" Garvin dibuat semakin bingung. Aletta menghela nafas.

"Hutang lo kapan di bayar?" Aletta menatap canggung ke arah Garvin²—menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Soal itu... ehh, gimana ya, Ta.. gue belum ada uangnya," cengir Garvin.

"Ooh, gak papa sih sebenernya," kata Aletta sambil menautkan jari-jarinya. "Cuma 50 ribu. Gak usah di balikin aja deh, anggap aja udah lunas."

"Ehh, jangan, Ta. Gue balikin aja,... tapi gak sekarang."

"Gak usah, Vin. Gue anggep hutang lo udah lunas."

"Jangan, Ta. Gue gak enak sama lo."

"Gak papa, Vin. Gue kayak gini karena gue suk—" Aletta menutup mulutnya dengan tangannya, dia hampir saja keceplosan bilang suka ke Garvin.

"Lo apa?" Tanya Garvin. Aletta menggeleng cepat.

"Eh, enggak. Gak papa."

"Beneran uangnya gak usah di balikin? Gue gak enak, Ta."

"Gak usah, Vin. Gue ikhlas. Lagian uangnya cuma 50 ribu."

"Makasih ya, Ta." Garvin tersenyum kikuk. Aletta mengangguk, dia melirik arloji di pergelangan tangan kirinya.

"Vin, bentar lagi jam istirahat mau abis. Kita ke kelas sekarang?" Aletta melirik Garvin yang mengangguk.

"Ya udah ayo." Keduanya bangkit dari tempat duduknya dan melangkah pergi.

GOODBYE, ALASTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang