┊ GOODBYE, ALASTAR ┊ 13. Golongan Darah Rh-null

28 7 19
                                    

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𖤐┈┈┈╮
-ˋˏ Hi! Enjoy reading my story ˎˊ-
╰┈┈┈𖤐┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

Para anggota Dark Storm sedang bertarung dengan anggota Asterio gang. "Leader lo ke mana? Pasti lagi ketakutan ya?" Samuel tertawa.

Samuel menutupi wajahnya dengan kedua lengannya ketika Narrell akan melayangkan pukulan ke wajahnya.

Xavier mengarahkan kaki kirinya ke arah Garvin, ingin menendangnya. Sebelum hal itu terjadi, kaki mereka bertemu dan Garvin berhasil menepis kaki Xavier.

Daven menonjok hidung Raka—anggota Asterio. "Arrggghh.."

Raka menyentuh hidungnya yang mengeluarkan darah segar. "Lumayan," smirk Raka.

Narrell terjatuh ke tanah. Samuel mendekatinya, bersiap untuk melayangkan tendangan. Sebelum itu terjadi, Narrell sudah lebih dulu menendang lututnya. Samuel terhuyung ke belakang, hampir jatuh.

Xavier menendang selangkangan Garvin dengan lutut kirinya. Garvin merintih kesakitan sambil memegangi miliknya.

Dor!

Mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah salah satu anggota Dark Storm yang tumbang. Theo—anggota Asterio—baru saja menembaknya.

Garvin mendelik. "Alden!"

"Theo anj*ng!" Pekik Daven.

Beberapa anggota Asterio gang mengeluarkan senjata dari saku celana masing-masing. Mereka melukai beberapa anggota Dark Storm.

Bahkan ada yang membawa pisau lipat untuk menyerang Dark Storm. Beberapa masih berjuang, berusaha menjatuhkan satu sama lain.

"Cara lo itu salah, Sam! Lo maunya menang sendiri!" Narrell melayangkan pukulannya bertubi-tubi ke Samuel.

~~~

Alastar duduk sendirian di bangku, di tepi danau. Berulang kali dia menghembuskan nafas.

[cr: pinterest]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[cr: pinterest]

Alastar merogoh ponsel dari saku celananya. Dia menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi chatting.

"Emangnya waktu itu gue pernah chat Dasha ya?" Alastar berpikir lalu mencari chatroom Dasharra dan membukanya.

Dia membulatkan matanya setelah membaca isi pesan tersebut. "Anjir! Ini pasti ulah Biru, tapi, ya udahlah. Biru udah pergi."

"Perasaan gue tiba-tiba gak enak."

"Apa mungkin gue bakal mati sekarang?"

Dia mendengar nada dering ponsel, dan terlihat nomor tak dikenal memanggilnya di layar ponselnya.

GOODBYE, ALASTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang