┊ GOODBYE, ALASTAR ┊ 27. Kamu Pasti Sembuh

18 6 9
                                    

╭┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈𖤐┈┈┈╮
-ˋˏ Hi! Enjoy reading my story ˎˊ-
╰┈┈┈𖤐┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈╯

Malam hari. Alastar dan Albiru duduk di rooftop apartemen. Angin berhembus sedikit kencang dan udara terasa dingin.

"Gue tadi ke rumah sakit sama Mayleen," kata Albiru.

"Terus?" Tanya Alastar sambil tetap terus menatap ke langit.

"Orang tua gue nyambut baik Mayleen," lanjut Albiru. "Gue juga sempet nyoba buat balik ke raga gue, tapi gue gagal lagi."

"Coba lagi."

"Emangnya gue snack berhadiah? Di suruh coba lagi," ujar Albiru. Alastar menoyor pelipis kiri Albiru.

"Lo mau sampe kapan pacaran sama Mayleen? Beda dimensi, Bir."

"Sampe gue balik ke raga gue."

"Kalo gak balik?"

"Issh." Albiru mendengus sebal. Alastar terkekeh.

"Janji ya, kalo lo udah balik ke raga lo, bantu gue jagain Mama." Alastar menatap lekat Albiru yang mengangguk.

"Iya, nanti gue jagain Mama lo. Emangnya lo mau ke mana?"

"Gue sakit par—" ucapan Alastar terhenti saat Albiru membekap mulutnya.

"Sstt, stop! Gue tau lo mau ngomong apa! Gak usah di lanjutin!" Alastar menepis tangan Albiru.

"Tangan lo bau!"

"Bau apaan! Tangan gue wangi tau, abis gandeng Mayleen," sombong Albiru. Alastair meliriknya sinis.

"Gue kasian sama Mama. Gue pengen bantuin Mama cari uang," ucapnya.

"Caranya? Emang lo mau kerja apaan? Kayak lo di bolehin aja," sahut Albiru.

"Ntah."

"Nyokap lo kerja apa sih? Gue gak tau."

"Model." Albiru ber-oh.

"Kadang ginjal gue sakit banget, tapi gue biarin. Kalo Mama tau pasti bakal bawa gue ke dokter," curhat Alastar. Albiru menatapnya lekat.

"Biaya sekolah gue udah mahal, belum lagi biaya berobat, uang jajan, uang bensin, biaya makan," lanjutnya.

"Kalo di totalin pasti bisa sampe milyaran."

"Tapi kalo gue perhatiin, Tante Lien-hua gak pernah totalin biaya hidup lo," ujar Albiru.

"Thar, biar lo gak ngabisin uang Mama lo, mending kalo lo ke sekolah jalan kaki aja," usulnya.

"Iya, boleh juga," sahut Alastar. Albiru manggut-manggut.

"Biar gue sesek nafas, kecapean, masuk rumah sakit, ngabisin uang nyokap gue!" Alastar menyentil kening Albiru. Sang empunya hanya nyengir.

"Gue berbulan-bulan gak pake motor, tapi tetep sehat aja tuh, gak kecapean," kata Albiru, heran.

"Ya 'kan lo hantu, ege!"

"Heheee."

"Gue pengen jadi presiden," cetus Alastar.

"Saran dari gue, mending jangan deh."

"Kenapa?"

"Jadi presiden banyak resikonya. Sekali ketembak, gak balik ke dunia lo."

"Tapi punya banyak uang, Bir."

GOODBYE, ALASTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang