13. Sign

320 53 39
                                    

Yang di cetak miring berarti : 

1. Ucapan lawan bicara ditelfon.

2. Bisikan.

3. Ucapan dalam hati.

****

Aroma kopi yang terasa wangi hingga membuat Hazel merasa seperti berada di ruangan dengan penuh kopi enak, tapi saat hidungnya berusaha mencerna ini ada dimana yang justru membuat kepala Hazel masih pusing.

Mata Hazel secara perlahan  sudah mulai terbuka, hal pertama yang dilihatnya adalah pemandangan langit biru yang terlihat dari jendela besar disamping ranjang tempatnya berada sekarang.

Mata Hazel secara perlahan  sudah mulai terbuka, hal pertama yang dilihatnya adalah pemandangan langit biru yang terlihat dari jendela besar disamping ranjang tempatnya berada sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi kamarku tidak memiliki kaca sebesar ini" Hazel berusaha untuk duduk dan bersandar di headboard.

Samar-samar ingatan halus Hazel seperti adegan kaset yang terputar dibenaknya.

"ASTAGAAAAAA... " Hazel langsung kelimpungan dan berusaha bangkit meskipun kepalanya masih terasa pusing dan Hazel langsung ingat kalau semalam dia sedang berada di rumah Sabian dan bagaimana bisa sekarang dia tertidur. 

"Ini dimana? Jangan bilang ini dirumah Sabian" Hazel merasa dunianya masih berjalan lambat karena masih berusaha mencerna apa yang ada diotaknya saat ini dan apa yang telah terjadi semalam.

"Hotel. Dan jangan mimpi ada di rumah Sabian" Suara dari arah pintu membuat Hazel langsung teralihkan dan seketika sakit kepalanya berkurang.

Disana di pintu kamar tempat Hazel berada, ada sosok laki-laki yang Hazel tahu itu siapa.

"K---amu?" Tapi sepertinya dia tidak akan ingat kalau kita dulu pernah satu sekolah "Ekhm, maksudnya apa yang terjadi? dan siapa anda? kenapa bisa ada disini?"

Sepersekian detik mungkin penglihatan Hazel yang belum pulih tapi ekspresi laki-laki yang berjalan kearahnya seperti tersinggung? Tapi tersinggung karena apa?.

"Kamu mabuk Nona dan Siapa saya?" Jadi dia tidak ingat dengan wajah yang dikejar-kejar dulu. HAAH "Baiklah karena sepertinya kita belum kenal satu sama lain. Perkenalkan saya Biantara Warren Sujatmiko, saya ulangi lagi W-A-R-R-E-N. Dan alasan saya masih disini karena ini" Laki-laki yang bernama Warren yang sebenarnya Hazel ingat tapi lebih baik pura-pura lupa daripada malu mengingat kelakuannya dulu yang tidak tahu malu itu. Biarkanlah itu menjadi rahasia saja dan jangan sampai laki-laki didepannya ingat kalau Hazel adalah salah satu penggemarnya dulu.

"Kau ingat nama Warren" Pertanyaan yang hanya dijawab Hazel dengan gelengan kepala.

"Jelas aku ingat nama itu"

"Dasar pelupa"

"Jadi Karena apa?" Hazel masih was-was ditambah posisi mereka yang ambigu, Hazel yang masih berselimut yang untungnya masih mengenakan pakaian yang sama semalam dan Warren yang berdiri didepan ranjang miliknya yang kini berjalan kearahnya dan menunjukkan lehernya.

RAIN FROM HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang