19. Pengakuan Dosa

329 42 50
                                    

Padahal yang ini saja belum kelar, tiba-tiba kefikiran mau buat story lagi tapi genre fantasy castnya masih Woohye. 

iya ini random banget, gara-gara lihat FM-nya Mamel tiba-tiba mau jadiin Mamel peri hutan. Imajinasiku yang kadang emang ngadi-ngadi.

****

"Mama Kira-kira punya rencana punya cucu di umur berapa?" Warren yang sedang memainkan game di handphonenya kini menolehkan fokusnya ke arah Mamanya yang sedang maskeran. Ibu dan anak yang ceritanya sedang Quality time dengan kesibukan masing-masing di balkon rumah megah keluarga Sujatmiko.

Mama Warren tiba-tiba melihat kearah anak semata wayangnya yang sekarang justru kembali fokus ke game miliknya padahal sudah memberikan pertanyaan dadakan yang mampu membuat fikiran wanita paruh baya yang sebentar lagi berusia setengah abad langsung cerah.

"Gimana ini, maksudnya anak Mama sudah mau nikah? Sama siapa? Anak keluarnya LH Electronic yah? Gimana cantikkan? Eh Mama sampai lupa nanya bagaimana hasil kencan butanya?" 

"Mama pelan-pelan nanyanya. Warren cuma nanya bukan mau nikah sekarang" Warren terkekeh karena melihat antusias mamanya padahal baru pertanyaan bukan nikah beneran. Kalau nikah beneran, pingsan karena antusias bisa jadi optional. Meskipun itu gak mungkin sih.

"Habisnya tidak ada angin apalagi petir, tiba-tiba nanya cucu padahal selama ini selalu saja menghindar kalau ditanya soal pasangan. Bagaimana Mama tidak seantusias ini coba" Karena merasa pertanyaan anaknya cuma iseng, akhirnya Sang Mama kembali keposisi awal.

Warren yang melihat wajah Mamanya yang tadi cerah kini kembali ke mode awal, seketika melanjutkan pertanyaannya lagi semoga saja dapat jawaban.

"Kan baru perumpamaan kalau Mama mau punya cucu diusia berapa?"

"Bukannya kebalik yah? Harusnya Mama yang tanya, kapan kamu kasih Cucu buat kami?" Menoleh kearah anaknya dengan sinis manis, karena ternyata anaknya cuma asal tanya bukannya memang sudah mau serius.

"Hmm Ya udah, Mama mau cucu berapa?" Kini Warren benar-benar meninggalkan gamenya dan melepas headphone miliknya dan berfokus kearah Mamanya yang seperti sedang berfikir serius.

"Karena Mama cuma punya kamu, jadi cucu kayaknya harus banyak. sepuluh?" Mengangkat kedua tangannya dan membentangkan kesepuluh jarinya.

"Sepuluh? Yang benar aja Ma?" Warren kaget dan tidak terfikirkan kalau Mamanya punya ide sebanyak itu.

"Bukan deh" Seketika Warren menghela nafas lega "Kasihan si mungil harus melahirkan sebanyak itu" Warren dengan yakin membayangkan siapa wajah dari anak-anaknya kelak.

"Sebelas?" (Inimah imajinasi Mamanya Sol)

"Mama mau buat Club Bola sampai minta sebelas? Kasihan istriku nanti Ma" Warren kira Mamanya hanya akan mengatakan dua atau tiga ternyata justru lebih dari ucapan awalnya.

"Kesebelasan yah? Boleh. Mama akan buatin lapangan buat cucu-cucu kesayangan Mama" Membayangkannya saja sudah menyenangkan tapi lain halnya dengan Warren yang semakin speechless karena Mamanya justru punya ide luar biasa aneh lagi.

"Memangnya Mama mau cucunya cowok semua?" Tidak berhenti disana, Warren bukannya menghentikan khayalan Mamanya kini justru menambah pemanis lagi dan pastinya disambut baik oleh ibunya. 

"Oh iya Mama mau cucu perempuan juga. Yang bisa didandanin, diajak shopping dan pastinya bisa Mama jadikan teman main nanti. Wahh bahagianya kalau Mama punya cucu perempuan juga" 

RAIN FROM HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang