23. Lovey Dovey

470 53 20
                                    

Subeom Pra-Hajatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Subeom Pra-Hajatan

***

Beberapa hari terakhir kesibukan membuat Hazel dan Warren tidak bisa bertemu sesering mungkin kadang hanya bisa saling berbagi kabar satu sama lain via telfon atau kalau sempat hanya sleepcall yang bisa jadi jalan mereka untuk tetap berkomunikasi meskipun badan sudah remuk.

Hazel dengan kesibukannya yang kini berfokus ke ujian semester mahasiswanya dan tugas yang belum terlaksanakan hingga kini ditambah Cafe miliknya kini juga butuh perhatian ekstra karena ternyata karyawan kepercayaannya membawa kabur uang yang selama ini dikelola dengan apik tapi entah kenapa sekarang justru dibawa kabur entah kemana , sementara Warren sedang sibuk menemani Papanya untuk mengawal beberapa kasus yang masuk di Firma Hukumnya. Meskipun masih awam tapi mungkin sudah bakat turunan dari Papanya dan ilmu yang dia dapat selama kuliah membuat Warren bisa belajar dengan cepat cara mengatasi semua masalah yang dihadapi klien mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan pekerjaan yang Warren kerjakan sedikit lagi akan rampung, rencananya malam ini dia mau bertemu dengan kekasihnya meskipun cuma sebentar tapi dia sudah sangat rindu memeluk pacar manisnya itu.

Sambungan telfon yang sejak tadi dialamatkan Warren ke nomor kekasihnya belum diangkat juga.

"Apa dia sudah tidur?"

"Coba sekali lagi deh" Dan untungnya kali ini sudah diangkat.

"Halo" suara Hazel dan hiruk pikuk diseberang sana terdengar.

"Hai sayang, masih sibuk?" Meskipun mereka sudah berpacaran selama tiga bulan tapi entah kenapa kata 'sayang' itu masih membuatnya tersenyum bangga dan senang karena Hazel yang menjadi sayangnya itu.

"Sedikit lagi. Cafe sudah mau tutup sebentar lagi, ini sisa beres-beres aja sih. Tumben jam segini sudah selesai?"

"Iya, hari ini terakhir kasusnya besok sudah masuk pengadilan. Bisa ketemu gak malam ini? Sebentar aja?" Warren berharap malam ini dia bisa mencharge energinya yang terkuras belakangan ini.

"Tapi arahnya kan jauh, nanti pulangnya pasti capek. Besok gimana?" Suara Hazel seperti khawatir dan itu semakin membuat hatinya semakin hangat. Selain Mamanya, Hazel adalah orang kedua yang selalu mengkhawatirkannya bukan hanya malam ini saja tapi selalu.

"Gak apa-apa jauh. Sebentar juga kok selain anterin kamu"

"Aku bawa mobil loh, gak apa-apa emang kesini?"

"Gak apa-apa"

"Ya sudah, aku tunggu. Nyetirnya hati-hati jangan ngebut yah"

"Iya siap ibu, laksanakan" Kan ada supir sayang. Tapi gak apa-apa dikhawatirin pacar ternyata menyenangkan.

**

"Kalian duluan saja, nanti biar sekalian aku yang kunci" Hazel mengarahkan karyawannya untuk pulang duluan karena masih sisa sedikit pekerjaannya akan rampung.

RAIN FROM HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang