25. Tacenda

328 49 7
                                    

Masih kuatkan subeomdeul nungguin Warren-Hazel?

****

Di pagi hari yang cerah, cahaya matahari bersinar menembus tirai putih yang sebagian sudah terbuka dan membuat gadis yang sejak tadi tertidur nyenyak kini terusik karena usapan dirambutnya dan saat matanya mulai terbuka, kini Hazel disuguhi wajah rupawan yang tersenyum manis melihatnya dan ucapan selamat pagi.

"Morning cantik"

"Morning" Dengan suara serak khas bangun tidur, bukannya bangun kini Hazel justru memindahkan kepalanya yang sedikit pusing ke pangkuan Warren yang sejak tadi duduk dipinggir ranjangnya dan disambut dengan usapan halus tangan besar Warren.

"Pusing" Kini Hazel menenggelamkan wajahnya diperut Warren.

"Makanya bangun dulu, tuh aku udah beli obat pegar dan sarapan" Warren tersenyum sembari mengelus rambut kekasihnya yang sedikit kusut.

Seketika Hazel teringat soal kejadian semalam, yang ternyata lagi-lagi mabuk didepan Warren.

"Semalam, mabukku aneh lagi gak?" Kini Hazel meninggalkan posisinya tadi tapi berganti melihat dari bawah visual tampan kekasihnya dan kini menjulurkan tangannya mengusap bakal camban yang sedikit menghitam terlihat dari bawah.

"Yah aneh seperti biasanya, karena ini bukan kali pertama bertemu Hazel versi mabuk. Jadi semuanya bisa teratasi" Warren tersenyum dan mengusap pipi kekasihnya.

"Gak hmm macam-macam lagi kan?" Hazel langsung terduduk dan kini sudah saling berhadapan dengan Warren.

"Macam-macam? Hmm tidak" Semalam Hampir saja khilaf sih.

"Ah,Syukurlah" Kemudian tersadar sesuatu.

"Eh, semalam kita tidak----" Hazel membuat tanda kutip dikedua tangannya.

Seakan mengerti maksud kekasihnya, Warren langsung tersenyum dan memeluk kekasihnya.

"Tidak. Semalam aku tidur di sofa luar bareng Nona Hong. Aku tidak akan mungkin menggunakan kesempatan disaat kamu tidak sadarkan diri. Kamu berharga dan aku tidak mau merusak keindahan itu. Aku ingin kamu tetap bersinar" Warren mengeratkan pelukannya dan dibalas dengan pelukan sama eratnya dengan Hazel.

"Terima kasih"

"Untuk?"

"Terima kasih sudah mencintaiku seindah ini, terima kasih karena menjadikan aku perempuan beruntung itu. Terima kasih untuk semua penantian dan perhatianmu yang belum bisa kubalas sebanyak yang sudah kamu beri" Hazel beruntung dicintai oleh laki-laki yang menghargainya dan mencintainya dengan tulus seperti Warren. Hazel tidak bisa membayangkan kalau bukan dia perempuan beruntung itu dan kini dia menyadari seberapa besar rasa cinta itu untuk Warren. Cinta masa remajanya dia kira sudah lama hilang kini menjadi rasa cinta dewasa yang membuatnya merasakan dicintai sebesar ini dan merasa dilindungi. Cukup dengan pelukan seperti sekarang dan usapan halus di punggungnya seperti membuat beban Hazel terasa ringan.

Ternyata jatuh cinta bisa membawa efek yang semenakjubkan ini.

"Aku yang berterima kasih karena sudah lahir, terima kasih menjadi Hazel yang aku kenal. Terima kasih karena terlahir jadi perempuan karena aku gak bisa membayangkan Hazel bukan perempuan" Kemudian perutnya dihadiahi cubitan halus oleh Hazel.

"Ngaco, nanti kalau aku punya anak cowok yang mirip gimana?"

"Hmm, kalau anakku mirip ibunya gak apa-apa. Tapi aku maunya cewek aja yah. Membayangkan banyak Hazel kecil berlarian memanggilku ayah sepertinya menyenangkan"

"Kok yakin itu anakmu? Kalau aku nikah sama yang lain gimana?" Hazel menggoda kekasihnya yang kini melepaskan pelukannya dan menghadiahi wajah merajuk.

"Yang ada kamu kuculik dan tidak akan membiarkan laki-laki lain memilikimu"

RAIN FROM HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang