MAKAN BERDUA

21 4 0
                                    

HI LEUTE!

DON'T FORGET TO SHARE MY STORY

HAPPY READING

Good relationship itu terasa jika satu individu dengan individu lain dapat saling membantu bukan malah saling membiarkan.

ACACYA

Lakahuna berdiam diri di kelasnya. Sejujurnya gadis itu meninggalkan Lastri karena sakit hati akan perkataan laki-laki tadi.

Kata-kata yang diucapkan laki-laki itu mampu membuat pertahanannya runtuh. Air matanya mulai berjatuhan dari wajahnya. Garis yang dilalui buliran itu mulai menampakkan diri di wajah Lakahuna.

Ternyata perkataan laki-laki lebih menyakitkan daripada perempuan. Lakahuna mengakui itu.

Gadis itu langsung saja menghapus air matanya menggunakan selampai miliknya saat matanya berhasil menangkap seseorang yang akan memasuki ruangan kelas.

"Laka tau gak kayaknya Lastri dapat cowok baru," ujar Reva, girang. "Memangnya apa sih yang kurang dari Lastri, gak ada kan? Cantik, pintar lagi. Gue jadi iri. Iri dikit sih. Eh, kita gak boleh iri sesama makhluk Tuhan paling cantik." Cengir gadis itu. "Kenapa langsung kembali ke kelas? Gak lapar?"

Lakahuna tertawa kecil melihat Reva. Gadis barbar itu berhasil mengubah mood-nya. " Cantik itu relatif Rev, bukan absolut. Gue gak lapar. Gue masih kenyang Rev."

"Gue ke kantin lagi, ya. Masih ada.." Reva melihat jam tangannya. "Lima menit lagi. Bye."

Lakahuna menunduk, perutnya sudah meronta-ronta untuk diisi. Namun, ia takut pergi ke kantin. Takut mendapatkan perkataan pahit dari laki-laki itu. Lakahuna menjadi takut dengan laki-laki sekarang.

"Gak papa gue tersiksa karena lapar, dari pada gue tersiksa sama omongan laki-laki itu," gumamnya.

Air minum ia manfaatkan agar mampu mengurangi rasa laparnya.

꧁꧂

"Laka, sorry buat yang tadi, ya Babe. Gue dicekal sama tuh cowok. Sorry bangat Lak," kata Lastri dengan tulus. Gadis itu menelisik raut wajah Lakahuna. "Kenapa? Lo sakit?"

"Perut gue sakit," adu Lakahuna. Ia sesekali meremas perutnya. "Sakit."

"Kenapa sakit? Jujur lo!"

"Gue lapar Las."

"Kenapa gak jajan di kantin? Kenapa langsung pergi ke kelas tadi?" cerca Lastri. Gadis itu merasa dibohongi sekarang.

"Gue tadi bosan nungguin antriannya Las."

Lastri membawa Lakahuna ke kantin. "Lo duduk jangan pergi ke mana-mana."

"Gue gak percaya sama alasan lo. Atau lo takut gara-gara si cowok tadi?" tanya Lastri, datang dengan membawa sepiring nasi goreng di tangannya. "Makan sampai habis! Kalau gak gue cubit lo."

"Gue cari di segala pojokan ternyata di sini lo pada? Lah tumben pulang sekolah gak langsung pulang nih anak?"

"Dia lapar Rev," jawab Lastri.

"Enak Laka?" tanya Reva.

Lakahuna mengangguk.

"Jadian sama cowok yang tadi?" tanya Reva, penasaran sebab cowok bersama Lastri tadi kelihatannya menyukai Lastri.

"Gak lah Rev. Yakali gue mau sama cowok kayak dia. Dia udah ngatain Lakahuna tadi. Lo pikir gue gak sakit hati tuh cowok ngomong gitu? Sakit hati gue. Gue tau tuh cowok emang ganteng, tapi gue gak like sama dia."

ᴸᴬ᭄ 𝚔𝚊𝚑𝚞𝚗𝚊 (Ꭼᥒd) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang