HI LEUTE!
DON'T FORGET TO SHARE MY STORY
HAPPY READING
Dunia itu efemeral, abadi itu adalah surga.
ACACYA
Belakangan ini Lakahuna amat berawai. Iya datang ke sekolah tanpa ada niatan untuk tersenyum dan tertawa. Hubungannya dengan kedua sahabatnya mulai merenggang. Bagaimana tidak, Lakahuna memutuskan untuk menghindari keduanya. Namun, kenyataannya malah lebih menyakitkan. Ia yang memutuskan untuk melakukan hal itu, ia juga yang menyesalinya.
Sebenarnya gadis itu ingin menghindari Lastri seorang, tetapi ia tidak mau Lastri merasa tidak ditemani. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menghindari Lastri dan Reva.
"Lak, lo gak ke kantin?" tanya Lastri, waktu istirahat telah tiba karena itu ia mengajak sahabatnya itu.
"Gue bawa bekal."
"Atau lo mau gue be— ."
"Pergi aja lo," ujar Lakahuna, ketus tanpa memperdulikan Lastri.
"Lo kenapa sih? Aneh lo, lo kesurupan?"
Lakahuna tetap tak bergeming, ia malah memakan bekal yang ia buat.
Reva datang setelah keluar dari kantin. "Gak ke kantin barengan sama Lastri?"
"Gak, gue lagi makan."
"Ma—."
"Please Rev, gue lagi makan. Jangan tanya lagi."
Sehubungan dengan Reva satu meja dengan Laka, Lakahuna memberikan jarak di antara mereka.
Reva mengernyitkan kening ketika melihat tindakan Lakahuna. "Kenapa?"
Laka tetap diam, tidak niat menjawab.
Reva menghirup udara pelan, lalu menghembuskan napasnya. "Yaudah, terserah lo kalau gak mau jawab."
Reva kelimpungan mencari keberadaan garpunya. "Masak makan mie goreng pake tangan sih," decak nya, tatkala menemukan benda penting itu.
Walaupun Lakahuna menghindari kedua sahabatnya, ia tetap peduli. Buktinya gadis itu memberikan sumpit yang terdapat di tasnya.
"Thank you Laka," ujar Reva, senang. Ia dengan semangat memasukkan mie ke dalam mulutnya. "Gila enak banget," lanjutnya setelah indra pengecap nya menyentuh makanannya.
Reva menepuk pelan perut kempesnya. Ia ngiler dengan makanan Lakahuna.
Rugi bangat gue gak bawa banyak tadi, batinnya, risau. Apa gue minta punya Laka, ya? Bekalnya masih banyak.
"Laka?"
Lakahuna berdehem.
"Gue belum kenyang, bagi bekal lo, dong. Boleh, ya?"
Tanpa ada niatan menjawab Lakahuna mendekatkan bekalnya ke arah Reva. "Buat lo semua, gue kenyang. Kalau udah selesai taruh di tas gue. Gue mau ke luar."
"Siap."
꧁꧂
"Kak, berapa semua belanja aku?" tanya Lakahuna kepada si pemilik warung.
"Bentar Kak, saya mau mengembalikan uang dari orang lain. Si pemilik warung berjalan ke belakang Lakahuna.
Gadis itu terkejut. Ini ketiga kalinya ia bertemu dengan si pemakai instiblind. "Bentar Kak, aku mau lihat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴸᴬ᭄ 𝚔𝚊𝚑𝚞𝚗𝚊 (Ꭼᥒd)
Roman pour Adolescentsᴸᴬ᭄ 𝚔𝚊𝚑𝚞𝚗𝚊, 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚊𝚗𝚝𝚑𝚘𝚙𝚑𝚒𝚕𝚎. 𝚂𝚒 𝚎𝚖𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐-𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊. 𝚃𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊𝚒 𝚃𝚞𝚑𝚊𝚗, 𝚝𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚗𝚌�...