OPEN MARRIAGE

22 3 0
                                    

HI LEUTE!

DON'T FORGET TO SHARE MY STORY

HAPPY READING

Sudah terungkap dan terbukti. Aku ingin menyelesaikan semua dengan kematian.

ACACYA

Seorang gadis mondar-mandir di depan kamar mamanya. Ia ingin menanyakan satu hal terkait dengan seseorang.

Tok! Tok! Tok!

"Ma, bisa masuk?"

"Masuk aja Sayang," sahut pemilik kamar. "Kenapa?" lanjutnya saat melihat raut wajah putrinya yang seperti sedang meminta sesuatu.

"Ma, siapa ayah aku? Selama ini, Mama selalu bilang 'ayah kamu udah meninggal' aku pengen tahu siapa dia."

"Mama minta maaf Sayang Mama mau pergi ke luar negeri malam ini ja—."

"Kenapa sih Ma? Mama selalu ke luar negeri? Mama gak ngerti sama aku. Aku yang gak pernah bertemu dengan Ayah, Mama yang selalu pergi," serunya dengan nada lantang.

"Mama tambahin uang jajan kamu," timpal wanita itu.

"Aku gak butuh itu Ma!" Ia melenggang pergi ke kamarnya dengan deru napas yang tidak beraturan. Gadis itu muak dengan Mamanya yang selalu saja pergi.

"Gue pengen bangat nanya sama orang tuanya yang masih lengkap. Bagaimana perasaannya," gumamnya.

Gadis itu sudah mencari di setiap sudut rumahnya, apakah ada foto tentang ayahnya, tetapi tak ada.

"Gue itu anak cewek. Gue pengen bangat merasakan kedekatan dengan ayah gue. Gue selalu iri sama teman-teman yang dekat dengan ayahnya. Malang bangat nasib gue," monolognya. Berkali-kali gadis itu membayangkan dirinya bersama ayahnya pergi ke suatu tempat. Ia digendong dan dibelikan barang-barang yang berhubungan dengan cewek. Walaupun sebenarnya tidak benar adanya.

"Mama bisa masuk Sayang?" tanya orang dibalik pintu kamar gadis itu.

"Iya Ma."

Wanita itu menghampiri putrinya dan duduk berdekatan. "Mama yakin saat ini waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya. Ayah kamu belum meninggal," katanya pelan. Putrinya dibawa ke dekapannya. "Kamu mau tahu siapa ayah kamu?"

"Tentu Ma," lirih gadis itu. Ia tengah menangis saat ini. Merasa dibodohi oleh Mamanya sendiri. "Mama jahat tahu gak! Aku merasa dibodohi sama Mama," tambahnya.

"Mama minta maaf Sayang. Mama belum siap menceritakan semuanya. Mama butuh mempersiapkan diri karena Mama yakin kamu pasti kecewa mendengar," jelas wanita itu. Berkali-kali ia berdoa dalam hati supaya putrinya tidak membencinya.

"Maksud Mama?" tanya gadis itu penuh keheranan tatkala menerima sebuah pas foto. "Ma ini kan—." Gadis itu amat terkejut. Tidak pernah ia mengira akan terjadi hal demikian. "MAKSUDNYA APA MA?" teriaknya. Ia sudah mencampakkan benda pemberian Mamanya.

"PLEASE AKU TAHU ORANG ITU. APA MAMA PERNAH MEMIKIRKAN KELUARGANYA? APA MAMA MEMIKIRKAN PERASAAN ISTRINYA?" cerca gadis itu. "TERNYATA MAMA BUKAN ORANG BAIK!"

Mamanya memeluk gadis itu. "Mama minta maaf Sayang," ujarnya. "Mama akan jelaskan semuanya, tapi temani Mama ke rumahnya." Ia menghapus air mata putrinya menggunakan telapak tangannya. "Mama mau minta maaf sama istrinya."

"Mama selingkuh," kata gadis itu pelan. Suaranya sudah tidak sekuat lagi sebab tak dapat lagi ia tuturkan kata yang lebih banyak.

"Mama gak selingkuh Sayang." Ayo ikut Mama!"

ᴸᴬ᭄ 𝚔𝚊𝚑𝚞𝚗𝚊 (Ꭼᥒd) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang