BENDERA KUNING

39 3 0
                                    

HI LEUTE!

DON'T FORGET TO SHARE MY STORY

HAPPY READING

Manusia diawali dengan tangisan di dunia dan diakhiri dengan tangisan. Bedanya hanya awalan senang dan akhiran sedih.

ACACYA

Tepat pukul 11.00 malam, seorang gadis berhasil keluar dari rumah dengan sinslat-sinslut. Pikirannya telah di sungguhi hal-hal negatif.

Tubuhnya merasakan dinginnya udara malam sebab ia hanya mengenakan kardigan tipis saja. Namun, ia tidak ada niatan masuk rumah setelah perjuangannya keluar dari rumah.

Di halaman rumahnya, ia menatap rumahnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Gue benci semua tentang keluarga gue, kecuali Stevan. Hari ini gue pastikan hari terakhir gue dapat merasakan apa itu luka," gumamnya. Lakahuna berlari dengan sangat cepat ke jembatan yang pernah ia tapaki.

Malam hari di jalanan masih ramai. Lakahuna dapat mendengar suara bapak-bapak yang berpesta porsi dengan miras. Suara-suara mabuk yang menjijikan baginya.

Jalanan yang ia jalani mulai jauh dari keramaian. Sesekali kendaraan roda empat dan roda dua berlewatan. Para pengguna itu, tidak ada yang menanyakan kenapa Lakahuna keluar malam padahal gadis itu seorang cewek.

Tibalah gadis itu hampir menapakkan kaki ke tempat tujuannya. Nahas, saat ia tengah melewati sebuah mobil bermuatan besar tanpa menyalakan headlight mengarah kepadanya dengan kecepatan cukup tinggi. Tubuh gadis itu terhuyung jauh hingga membuat badannya mengeluarkan darah segar. Bagian terparah yang ia alami adalah selangka kirinya yang sudah patah diikuti oleh tangan kiri dan kaki kiri yang tidak tersambung lagi antara paha dan betis.

Si pemilik mobil segera melajukan kendaraannya karena melihat tidak ada orang di sekitar itu. Hal ini sudah lumrah terjadi.

꧁꧂

Pukul 06:30, seorang pria paruh baya melewati tempat kejadian yang Lakahuna alami. Orang itu menghampiri tubuh Lakahuna. Oleh karena jantungnya tidak dapat bereaksi maka darah Lakahuna mulai bergerak ke bagian tubuh terdekat dengan tanah dan juga karena tidak ada gangguan yang dialami maka perlahan dan pasti daging yang paling dekat dengan tanah mengalami perubahan warna kulit menjadi ungu kemerahan.

"Pak, Bu, tolong bantu saya ada jenazah," ujar pria itu. Orang-orang berbondong-bondong mengikuti arah langkah pria itu. "Ada yang tahu identitas jenazah ini?"

"Saya tahu Pak," sahut seorang nenek. "Dia putrinya Pak Samuel. Kita bawa aja Pak."

"Kita bawa saja jenazah putrinya menggunakan pikap saya. Sebentar saya ambilkan," ujar pria penemu jenazah Lakahuna. Orang itu berlari cepat.

Mereka memasukkan jenazah Lakahuna ke pikap. Yang sebelumnya sudah dilapisi tikar plastik. Pria itu juga membawa kain panjang dan lebar untuk menutupi Lakahuna.

Salah satu dari mereka langsung menginformasikan ke Pendeta.

Lonceng gereja dibunyikan pertanda adanya orang meninggal.

꧁꧂

"Pak Samuel, Pak Samuel!" seru orang-orang yang baru saja turun dari pikap. "Putri Bapak meninggal."

Tok! Tok! Tok!

"PAK SAMUEL," panggil mereka dengan berteriak.

Samuel yang baru saja keluar dari kamar langsung membuka pintu rumah. "Ada apa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴸᴬ᭄ 𝚔𝚊𝚑𝚞𝚗𝚊 (Ꭼᥒd) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang