Lock L♡ve • 11. Hot night

8.2K 875 434
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Pria itu lemah. Tidak seperti wanita yang bisa hidup tanpa pria. Mereka tidak bisa hidup tanpa wanita. Arogan, keras kepala, dan merasa paling kuat. Kenyataannya, mereka lemah apalagi jika menyangkut soal wanita. Pria yang pintar bisa menjadi bodoh di bawah kaki seorang wanita. Menjadi budak yang selalu mencium telapak kaki mereka. Ketika seorang pria di kejar maka dia akan merasa sangat istimewa. Meninggi harga dirinya. Bersikap sombong.

Seperti pria yang saat ini Rucy hadapi. Pria yang di takdirkan untuknya. Jika dia seorang pria seperti kedua kakaknya. Maka akan mudah baginya untuk mengurung miliknya itu. Memanipulasi mereka agar mereka bergantung. Sayangnya, Prianya ini tidak seperti para wanita kakaknya yang lemah. Miliknya ini bukanlah pria sembarangan yang bisa Ia manipulasi jiwanya kapan saja.

Untuk mendapatkannya pun tidak mudah.

Rucy menaruh sebuah obat ke dalam salah satu minuman. Dia meletakan dua gelas atas nampan. "Hei kau! Kemari!" Panggilnya pada seorang pelayan pria.

"Ya nona?"

"Antarkan dua minuman ini pada Mrs. Valentine dan pria itu. Pastikan pria itu meminum gelas yang ini. Jika kau berhasil aku akan memberikan mu uang."

Pelayan pria itu mengerti. "Ya nona. Akan saya antarkan."

Rucy melihat ke arah pelayan itu yang sedang berjalan menuju Lucian yang sedang berbincang dengan Mrs. Valentine. Pelayan pria itu melakukan tugasnya dengan baik. Dia berhasil memberikan minuman itu pada Lucian. Rucy tersenyum melihat Lucian yang mulai meminumnya sedikit demi sedikit.

"Saya sudah melakukannya nona." Pelayan itu kembali dan melaporkan tugasnya.

"Bagus! Ini untuk mu." Rucy memberikan sejumlah uang pada pelayan itu. Wanita mengambil salah satu gelas minuman. "Hahaha! Sudah ku bilang jangan berani jual mahal pada seorang wanita Lucian."

Lucian merasa sesuatu yang aneh setelah air dalam gelasnya sudah kosong. "Mrs. Valentine, apa gedung ini juga di lengkapi kamar?"

"Ya, Lucian. Ada banyak kamar di sini. Pergilah beristirahat jika kau lelah."

Lucian menatap ke arah sekitar mencari-cari keberadaan Rucy. Wanita itu masih di sana, sedang tertawa bersama para tamu. Perasaan Lucian semakin tidak nyaman merasakan keanehan pada tubuhnya. Seseorang telah mencampurkan sesuatu ke dalam minumannya. Akan semakin berbahaya jika dia masih berdiri di sini.

Lucian masuk ke salah satu kamar yang ada di sana. Pria itu melepaskan dasi dan jasnya. Seperti ada api yang membara di dalam tubuhnya. Miliknya yang berada di dalam sana juga mengeras. Memaksa untuk keluar.

"Kau terlihat tidak baik tuan Lucian."

Lucian melihat ke arah Rucy yang masuk. Pria itu menarik bahunya, kemudian membantingnya ke atas kasur. "Sudah ku duga kau yang melakukan ini. Kau pikir aku bodoh, sampai tidak tahu kau menaruh obat perangsang dan menyuruh pelayan itu untuk memastikan ku meminumnya?"

Target ; Locked LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang