Lock L♡ve • 3. Look At Her

5.9K 768 52
                                    

Selamat membaca dan Semoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Lorcan pergi menemui Lucian begitu mendengar kabar jika putra tunggalnya itu akan terbang ke Italy. Tentu saja bukan tanpa alasan yang jelas. Mengabaikan kemarahan putranya yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Sebesar apapun kebencian Lucian yang tertanam untuknya. Lorcan akan selalu menyayangi putranya itu. Pria itu tidak akan pernah lelah untuk mencari celah mendapatkan kembali putranya.

"I heard you're going to Italy. Why?"

Lucian benci mendengar suaranya. "None of your business."

"Apa Knight kebanggaan mu itu gagal? Sehingga putra ku ini harus turun tangan sendiri? Hanya untuk membunuh seorang wanita?" Lorcan bersedakap dada berdiri di hadapan putranya. Jika Lucian tidak ingin melihat wajahnya. Maka dialah yang berdiri di hadapannya.

Lucian menatap wajah Lorcan yang selalu enggan dia lihat.

Lorcan merasa senang. Putranya itu melihat wajahnya kembali. "Kalau butuh bantuan--"

"No! Bantuan mu itu tidak di butuhkan. Aku tidak akan pernah meminta bantuan pada orang yang gagal."

"Apa itu buruk? Cobalah kau berpikir Lucian. Aku ini gagal atau mengalah?"

Berlama-lama melihat wajahnya membuat Lucian ingin muntah. "Kau pikir kau akan selalu berada di sebelah ibu ku?!"

"Of course! I'm her husband! The man she loves most in her life!"

Lucian menodongkan pisau di leher ayahnya sendiri. Pria yang selalu memperlakukan ibunya seperti bintang ini dulu tidak pantas untuk di cintai. "Shut up or I'll kill you?!"

Lorcan tersenyum. Pria itu tidak terlihat takut sedikitpun. "You will never kill me Lucian." Lorcan mengatakannya dengan penuh percaya diri.

"Kenapa kau yakin sekali?!" Lucian semakin mendekatkan pisau itu ke kulit leher Lorcan.

"Karena kau menyayangiku."

"Kau--"

Pintu terbuka lebar memperlihatkan Cyrielle yang masuk ke dalam. Betapa terkejutnya wanita itu melihat putranya sedang menodongkan pistolnya di leher ayahnya sendiri. "No! Lucian! Letakkan pisau itu sayang. Please honey ..."

Lucian langsung menurut pada permintaan ibunya.

Lorcan tersenyum senang. Dia tahu Lucian memang tidak sungguh-sungguh. "Rucy Yvonne Kyler, dia target baru mu bukan? Aku tahu banyak hal tentangnya. Sesuatu yang tidak di ketahui banyak orang. Terutama orang kepercayaan mu itu. Apa kau ingin tahu Lucian?"

Lucian diam cukup lama menatapnya. Sesuatu yang tidak di ketahui banyak orang katanya. "Katakan!"

"Tentu saja tidak gratis. Ada syaratnya!" Lorcan merentangkan kedua tangannya. "Peluk aku!"

Target ; Locked LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang