Target ; Locked Love

Lock L♡ve • 7. Tempt

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Rucy keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya memakai bathrobenya. Musik artis Amerika berjudul Naughty Girl berputar. Wanita itu melepas bathrobenya memperlihatkan tubuhnya yang hanya di baluti handuk. Alunan musik yang begitu merdu membuat tubuhnya bergerak sendiri. Rucy mengambil parfumnya kemudian di semprotkannya di bagian leher. Aroma Floral membawanya berada di ladang yang dipenuhi bunga mawar.

Rucy menatap dirinya sendiri di cermin besar.

"Oh honey! You're beautiful, you're sweet, and you're... Sexy! And .... Naughty! I love you baby!"

Rucy mendaratkan kecupan di cerminnya.

Lucian tersenyum memandangi Rucy yang sedang menari-nari dari dalam kamarnya. Pria itu membeli apartemen mewah yang terletak di seberang gedung apartemen Rucy. Sehingga dari sana Lucian bisa melihat Rucy dari teropong miliknya. "Sweet ..."

Rucy menutup gordennya yang membuat Lucian tak bisa melihat apa yang terjadi lagi di sana.

Wanita itu membuka lemari pakaiannya. Tangannya memeriksa satu-persatu pakaiannya. "No! No! No! No! Yes!"

Ia mendaratkan pilihannya pada dress yang terdapat di urutan ke lima.

"Akan ku buat kau tunduk pada ku, tuan Lucian." Rucy memakai kacamata hitamnya. Wanita itu berjalan keluar dari kamarnya.

Hari ini ada jadwal pemotretan kembali bersama Lucian. Sungguh pria yang tidak sopan. Karena telah berani menolak The Princess of Kyler. Seharusnya pria itu merasa beruntung dan berterima kasih karena dia bisa mendapatkannya dengan mudah. Dengan sombongnya, Lucian justru menolaknya.

Menjadi cantik sangat menyenangkan. Rucy suka menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Memaku sepasang mata dari ribuan tubuh hanya untuk dirinya.

"Ciao! lovely day!"

Begitu sampai di Farfalla Icons. Rucy langsung menemui para penggemarnya yang sudah menunggu. Bergaya untuk pengambilan gambarnya yang secara gratis. Memberi tandatangan pada setiap poster wajahnya di penggemar.

"Kau seperti peri! Aku juga ingin jadi peri! Aku harap, ibu ku secantik dirimu." Seorang gadis kecil berkata di dalam gendongan ayahnya.

"Oh twinkle! Kau juga sangat cantik. Dan kau sangat mirip dengan ibu mu." Rucy berkata sambil tersenyum pada wanita yang berada di sebelah ayah anak itu.

Wanita itu tertawa mendengarnya. "Terimakasih nona Rucy."

"Oh! Hm ... Miss Rucy, Bisakah anda beri tahu beauty secrets anda?" Pertanyaan lain datang dari mulut seorang wanita.

"Beauty secrets? Of course baby! My beautiful mother and my handsome father, Be me!"

Wanita itu tidak merasa sakit hati. Dia justru mengerti. Genetik yang di turunkan orang tua. Sering kali menjadi pengaruh dalam bentuk fisik seseorang. Perkataan Rucy itu membuat mereka penasaran seperti apa rupa kedua orangtuanya. Jika putrinya secantik ini. Sesempurna apakah kedua orangtuanya.