Lock L♡ve • 17. Reward

7K 791 1K
                                    

Selamat membaca dan Semoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Lucian menabrakan punggung Rucy ke dinding. Pria itu tidak menyangka balasan hadiahnya akan datang secepat ini. Lucian mengelus pipi Rucy dengan lembut. "Kau suka hadiah yang ku berikan?"

"Hm ... Tidak juga."

"Kenapa?"

"Because I like your dick better. Mau kah kau memotongnya dan berikan itu padaku? Please ..."

"I can't sweety. If I cut it with what I'll be fucking you with, hm?"

Tangan Rucy menyelinap masuk ke dalam bathrobe Lucian. Menggenggam kejantanannya di balik sana. "Apa milik mu tidak bisa tumbuh lagi?"

Lucian menarik dagu Rucy dengan telunjuknya. "Apa kau sudah melihat pria yang kejantanannya sudah terpotong bisa tumbuh lagi?"

"Aku bertanya karena aku tidak punya. Kau pikir aku memiliki hobi yang seperti itu?!"

"Melihat mu yang sangat nakal ini seharusnya wajar saja."

Rucy mengalungkan kedua lengannya di bahu Lucian. Pria ini sangat tingga sampai membuat kakinya sedikit berjinjit. "Kau tidak suka? Apa tipe wanita mu itu adalah wanita yang penurut? Yang bisa kau bodohi kapan saja?"

"Tentu saja tidak! Aku suka wanita yang nakal dan pintar. Dan juga ..." Lucian mendekatkan wajahnya ke telinga Rucy. "Cantik. Bagaimana dengan tipe pria mu?"

"Aku suka kau."

"Aku? Atau kau lebih suka kejantanan ku yang lalu menusuk lubang mu?"

"Hei! Who's to say that he's not a man-whore?! Di saat aku selalu melemparkan diriku suka rela. Kau merasa tinggi tidak seperti pria murahan di luar sana. Tapi apa ini? Kau berbicara vulgar? Kemana perginya kesombongan yang ada di bibir ini?" Rucy meraba bibir tebal Lucian dengan sensual.

"Dia sudah pergi di lahap api gairah. Sudah cukup bicaranya. Boleh ku pakai hadiah ku?"

"Sure baby. Kau bisa memakai hadiah mu sesuka hati."

Lucian menangkup kedua pipi Rucy. Melahap bibir Rucy yang tidak bisa di biarkan saja. Setiap ciuman ganas yang di berikannya. Rucy membalasnya dengan lebih ganas. Tanpa melepaskan bibir Rucy. Tangan Lucian melepaskan satu-persatu penutup tubuh Rucy. Membuatnya menjadi telanjang penuh. Lucian menjilat leher Rucy. Memberikan banyak tanda di sana. Rucy tidak masalah karena bisa mengatasinya.

Rucy berlutut di bawah Lucian. Membuka mulutnya lebar-lebar. Melihat pintu masuknya sudah terbuka. Lucian langsung mengerahkan kejantanannya untuk masuk. Tangan pria itu melepaskan ikatan sanggul pada rambut Rucy. Menggantikan dengan tangannya.

Target ; Locked LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang