Lock L♡ve • 23. Wounded

3.2K 433 14
                                    

Lique menatap wajah Rucy di majalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lique menatap wajah Rucy di majalah. Wanita itu merobek-robeknya. Wanita arogan yang menjijikan. "Seharusnya kau tahu sejak aku merebut semua yang menjadi milik mu." Sampai saat ini Lique masih sangat kesal. Ketika kalimat itu berputar di telinganya.

Lique menatap dirinya di cermin. Tubuhnya jauh lebih indah dari Rucy. Wajahnya pun jauh lebih cantik. Hanya saja, skintone mereka yang berbeda warna. Kulit Rucy bersih dan putih. Sementara kulit lebih gelap. "Seharusnya aku! Seharusnya aku yang menduduki posisi itu! Aku lebih cantik! Aku lebih seksi! Tanpa kulit putihnya itu dia bukan apa-apa! Dadanya lebih besar milik ku dan bokongnya juga. Kenapa orang-orang itu justru lebih tergila-gila padanya?!"

Lique mengamuk di dalam kamarnya.  Segala barang-barang yang ada di atas meja, bantal, selimut, wanita itu jadikan sebagai bahan amukannya. "Aaarrrghhhh! Selalu saja Rucy! Rucy! Rucy! Dan Rucy!"

Lique mengusap wajahnya dengan kasar. Sudah bertahun-tahun lamanya dia bersaing secara sehat. Menunjukkan kualitas dirinya. Tapi tetap saja tidak ada yang meliriknya. Di Farfalla tidak hanya satu tapi sebagian besar model Farfalla membenci Rucy.

"Tidak bisa terus seperti ini. Selama dia masih ada, karir ku tidak akan bagus. Aku sudah mencoba menyingkirkannya dengan segala cara tapi tidak ada yang berhasil!"

Lique bisa saja membuat kesepakatan. Membuat perkumpulan orang-orang yang membenci Rucy untuk menghancurkan hidupnya. Membuat wajah yang selalu di banggakanya itu hancur lebur. 

Kulit di Eropa terutama di Italia beragam. Namun, mayoritas orang Eropa lebih menyukai kulit dengan warna gelap. Pertama kali dia muncul di Farfalla semua orang memujinya. Merasa iri dengan kulitnya yang sangat bagus. Tapi sejak Rucy datang. Wanita itu kembali membawa kulit putih yang menjadi trending dan di idam-idamkan orang. Memunculkan berbagai respon negatif pada orang yang berkulit gelap. Orang yang berkulit gelap tak jarang mendapatkan perlakuan rasis karena kulit putihnya itu.

"Kau dengan bangga merebut milik orang lain. Tapi kali ini orang lain akan merebut segalanya dari mu. Lihat saja nanti Rucy Yvonne."

°𓆩 — Lock L♡ve —𓆪°

Rucy bersenandung menikmati derasnya air shower. Tak hanya bersenandung tetapi juga meliuk-liukan badannya. "Who's sexy? I'm sexy! Who's beautiful? I'm beautiful. Hm ... Hm ..."

Senandung Rucy terhenti. Ketika batang hidungnya mencium sesuatu yang aneh. Kepala wanita itu mendongak ke atas. Dimana ada asap berwarna ungu masuk melalui ventilasi udaranya. Rucy memakai bathrobenya. Wanita itu keluar dari kamar mandi. Asap tebal memenuhi seluruh kamarnya. Ini bukan asap biasa ini asap beracun. Jika terlalu lama menghirupnya akan pingsan. Rucy berjalan membuka jendela menyibak gordennya. Membiarkan asap keluar sedikit demi sedikit.

Mata Rucy melirik ke samping merasakan seseorang di belakangnya. Wanita dengan cepat menghindar lalu  melawan balik. Seorang assassin kembali datang untuk mencoba membunuhnya. Kali ini dia sangat lincah. Rucy sengaja membuat serangan yang bisa terbaca olehnya. Sampai assassin itu terbiasa kemudian di kejutkan dengan serangan baru.

Target ; Locked LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang