Tidak Sesuai Harapan

3.1K 424 58
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri Side's

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri Side's

"Dek, Maafin Mas, Dek!"

Kata maaf itu terlontar untuk kesekian kalinya dari mulut tua seorang Agung Gunamarwan dan itu membuat Putri tidak bisa lagi menahan kekesalannya hingga dia membanting sendok makannya dengan keras.

"Bisa diam nggak sih, Mas! Aku tuh pusing dengar kamu ngomong!" Tidak hanya pengunjung penjual nasi goreng di pertigaan dekat rumah Agung yang melongok karena terkejut dengan teriakan Putri, tapi Dio, anak Putri sendiri pun terkejut dengan teriakan Putri yang sangat keras. Hampir separuh dari pengunjung nasi goreng tersebut mengenal Agung sebagai seorang aparat, kehidupan keluarga Gunawarman di lingkungan ini sejak 6 tahun yang lalu memang terkenal dengan keramahan dan kedermawanan Nyonya rumah.

Saat mendapati Agung berjalan dengan wanita muda dan balita berusia dua tahun mereka semua berpikir jika perempuan itu mungkin keponakan dari Agung, penjual nasi goreng sempat menyapa Agung dengan ringan tapi semua prasangka itu lenyap saat Putri berteriak memanggil Agung dengan panggilan 'Mas' panggilan yang tidak lazim untuk seornag yang usianya sama seperti Agung.

Katakan Agung masih terlihat lebih muda dibandingkan Bapak-Bapak seumurnya tapi tetap saja Agung sudah tua, dan saat Putri membentak Agung dengan panggilan Mas sontak mereka semua menoleh dan menatap penuh dengan tanya. Disaat itu seharusnya Agung jika nama baiknya selama ini terancam hancur dimata masyarakat, sayangnya Agung yang sudah kecintaan setengah mati dengan Putri, wanita muda yang segar, yang disebutnya menggairahkan dan memuaskan dahaganya atas cinta masa muda yang tidak pernah dia rasakan karena dulu Agung serba minus, sama sekali tidak memperhatikan sekelilingnya. Susah payah Hartini menjadikan Agung sebagai seorang Perwira, setidaknya Agung bisa pensiun dengan pangkat Mayor saat dia mengawali karier sebagai Bintara, tapi dasarnya memang Agung ini tipe manusia 'tieak kuat derajat' bukannya bersyukur malah bergaya.

"Nih, urus anakmu! Nangis mulu dari tadi bikin pusing. Nggak kamu nggak anakmu cuma bikin kepalaku sakit!"

Dengan geram Putri memberikan Dio kepada Agung. Wajah cantik yang tidak pernah absen dengan krim dari klinik kecantikan tersebut merengut meratapi nasib yang tidak sejalan dengan apa yang ada di perkiraan Putri. Selama ini Putri mengira Agung adalah orang kaya, mobilnya termasuk kelas atas seharga 800juta, dan saat Agung keluar dari mobil mengenakan seragamnya, Putri mengira Agung memiliki kehidupan nyaman yang bisa membuatnya menjadi Nyonya besar.

Luka Hati BatariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang