Konsultasi Perceraian

2.6K 362 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HolllllaaaaaaKembali lagi dengan Batari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holllllaaaaaa
Kembali lagi dengan Batari

Pada akhirnya semua hal yang sebenarnya Bunda malu untuk ceritakan kini beliau bagikan kepada Doni Permana, pria yang belakangan aku tahu merupakan teman masa kecil Kapten Damar tersebut memeriksa semua bukti yang aku berikan dengan seksama, dia pun menyimak cerita Bunda dengan penuh perhatian sembari sesekali dia melontarkan pertanyaan.

Di waktu ini aku semakin melihat betapa besarnya pengorbanan yang sudah Bunda lakukan untuk Ayah agar Ayah yang selama ini dipandang sebelah mata bisa meraih kehormatan yang di dambakan. Tidak terhitung berapa banyak rupiah yang Bunda gelontorkan, berapa banyak sakit hati yang beliau telan atas ulah keluarga Ayah, dan sikap Ayah sendiri yang terlalu egois dalam mengeksploitasi rasa cinta Bunda kepadanya.

Dadaku serasa sesak, luka yang ditorehkan Ayah di dalam dadaku terasa menganga. Pernikahan entah sejak kapan menjadi hal yang sangat menakutkan untuk aku pikirkan dan aku lihat. Ibadah seumur hidup, janji untuk menerima pasangan baik dalam keadaan suka dan duka entah kenapa justru terlihat seperti sebuah ketidakadilan. Singkatnya, pernikahan kini menjadi hal yang sangat mengerikan, bahkan untuk sekedar aku pikirkan saja aku sudah merasa mual. Siapa yang menyangka jika perselingkuhan Ayahku membentuk luka yang membuat trauma untuk diriku.

"Syukurlah disaat genting seperti ini Anda masih bisa berpikir jernih untuk mengamankan bukti-bukti ini, Mbak Batari." Suara dalam yang sangat khas milik Doni Permana membuatku yang sempat larut dalam pikiran langsung mendongak menatapnya, ditangan Doni Permana ada surat keterangan nikah siri yang ditandatangani oleh Ayah berikut dengan foto-foto akad mereka tiga tahun yang lalu, tidak hanya itu disana juga rekaman CCTV rumah dan kamar yang sempat dipakai Ayah untuk mengamankan gundiknya sebelum aku membuang kopernya, namun yang paling penting dari semuanya adalah bukti mutasi perbankan Ayah dimana nyaris tidak ada uang nafkah yang ditujukan untuk Bunda.

Luka Hati BatariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang