prolog

32 9 2
                                    

Saat memasuki sekolah, banyak yang menyuarakan kebencian terhadap gadis tersebut. Saat ingin memasuki ruangan kelas. Ia tak mempedulikan cacian terhadap dirinya.

" Lo udah liat foto dia?"bisik seseorang yang masih terdengar di telinganya.

"Udah lah, ngak nyangka ya dia murahan banget,"jawab salah satunya lagi.

Gadis itu semakin menundukkan kepalanya, dia tidak  memberanikan diri untuk membela diri. Setelah sampai di ruangan kelas, terlihat   hanya ada beberapa bangku saja, ruangan kelas itu tidak terurus dengan bangku-bangku yang rusak di belakang, papan tulis yang masih menggunakan kapur dan tidak ada lampu di ruangan kelas itu. Gadis itu langsung duduk, ruangan kelasnya kosong tidak ada orang. Gadis itu menundukkan kepalanya di lipatan tangannya dengan suara tangisan yang ia pendam. Namun, masih terlihat lewat pundak yang bergetar.
"Aku ngak tau harus bagaimana lagi?"

Brakkk..

Sekelompok orang membuka pintu kelas dengan kasar. Salah satu dari mereka menarik rambut gadis tersebut, hingga gadis itu terbangun.

"Sakit,"ucap gadis itu  meringis.

Segera orang itu melepaskan tangannya, berpindah memegang lengan gadis itu dengan erat.

"Ikut kami,"ucap salah satu orang itu.

Seorang pria melihat gadis itu di seret berteriak.
"Mau dibawa kemana kakak saya!"

Segera pria muda itu mengikuti langkah mereka ke belakang sekolah. Sesampainya disana, pria muda itu di pegang oleh beberapa pria. Pria itu juga di bawa entah kemana.

"Jangan melakukan apapun terhadap kakak saya!"teriaknya yang masih di seret hingga menjauh dari wanita itu.

Gadis itu terduduk dengan di kelilingi sekelompok wanita sembari tertawa bersama sama.

"Hahahaha.,"

Salah satu dari mereka menginjak tangan gadis itu. Gadis itu hanya bisa meringis menatap wajah mereka keatas.

" mau apa kalian?"tanyanya.

" Kita mau main sama lo," jawab salah satu mereka.

" Siap ngak siap lo harus tetep siap," ucap salah satu dari mereka.

Salah satu dari mereka menumpahkan minuman ke kepala gadis tersebut sembari mengeluarkan kalimat hinaan terhadapnya.

"Nah gini kan cantik,"

"Dasar murahan,"

Gadis itu  pasrah terhadap hinaan yang di keluarkan oleh mereka, tidak  ada yang mau membelanya bahkan orang orang hanya menonton dirinya. Gadis itu juga memperlihatkan raut kesedihan kepada seseorang yang berada di dekat pohon.

"Lo berharap pangeran lo bisa membantu?  hah!" Teriak salah satu dari mereka

Gadis itu pun  hanya menggelengkan kepalanya, hingga dari salah satu mereka menariknya untuk bangun. Dua diantara mereka memegang lengan gadis itu dan menyeretnya ke sebuah kolam ikan yang terlihat agak dalam dan kotor. Mereka pun mendorong gadis tersebut.

"Jangann!!" Teriak seorang perempuan membuka matanya dengan keringat yang berada di dahinya.

Seorang pria paruh baya menghampiri nya, mendengar teriakan putrinya di kamar.

"Putri ayah, apa kamu mimpi buruk lagi?" Tanya pria paruh baya itu.
Perempuan itu hanya bisa menganggukkan kepalanya.  Pria  paruh baya itu pun memeluknya sembari mengusap rambut putrinya.

:⁠-(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

Jangan lupa tinggalkan vote ya

Terimakasih🥰

Secret Code ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang