19. mendadak deep-talk

1.4K 77 1
                                    

tolong tandain kalau ada typo ya:)
...

Matahari terlihat terik di langit kota Jakarta yang sibuk. Di sebuah apartemen mewah di tengah kota, Heksa bersandar di kursi balkon, matanya menerawang jauh ke arah gedung-gedung pencakar langit yang berpendar dalam cahaya siang hari yang menyilaukan. Jemarinya yang panjang dan kuat menjepit sebatang rokok, asapnya mengepul perlahan ke udara panas yang memuakkan.

Suara The Weeknd mengalun keras dari dalam apartemen, menembus kebisingan kota. Heksa, dengan rambut acak-acakan dan kaus yang sedikit kusut, sesekali ikut bersenandung. Dia memilih menyendiri di balkon, mencari ketenangan dari kesibukan teman-temannya di dalam.

Di ruang tengah apartemennya yang luas, Jay sibuk berbicara di telepon dengan Thalia, suaranya terdengar samar-samar. Sementara itu, Jendra dan Satria asyik bermain PlayStation, teriakan dan tawa mereka sesekali memecah keheningan.

Heksa menghela nafas, merasa sedikit terasingkan dari keramaian itu karena sedang malas melakukan apapun.

Tak lama kemudian, pintu kaca balkon bergeser mengalihkan perhatiannya. Dia menoleh, dan mendapati Jay dengan langkah santai keluar dan mengambil posisi duduk di kursi sebelahnya.

Tanpa basa-basi, Jay mengambil korek api di meja dan menyalakan rokoknya sendiri. Asap kelabu yang mengepul dari mulut temannya itu berbaur dengan miliknya di udara siang yang begitu panas.

"Lo jadi keluar sama Kania? Makin sering keluar berdua gue liat," ucap Jay tiba-tiba, memecah keheningan yang nyaman di antara mereka.

Heksa mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan pertanyaan mendadak itu. Dia menoleh lagi, menatap Jay yang juga sedang menatapnya dengan senyum miring penuh arti.

"Tau darimana?" tanyanya, antara bingung dan sedikit defensif. Belakangan ini dia sengaja tidak bercerita tentang kehidupan percintaannya kepada teman-temannya karena sudah bisa menebak reaksi mereka.

Ceramah panjang lebar tentang pola hubungannya selalu sama dan berakhir dengan cara yang bisa ditebak. Dan kali ini, Heksa yakin sesi itu akan terulang.

Pendekatan, kencan, make out, lalu tiba-tiba bosan dan beralih ke gadis berikutnya. Itu siklus yang selalu mereka bicarakan. Padahal Heksa bukannya mencari, lebih tepatnya dia hanya menerima antrian yang sudah menunggu.

"Kania kan anak instagram banget dia. Setiap sama lo pasti dia story in. Lo gak pernah di tag?" Jay menjawab sambil balik bertanya. Ada nada geli dalam suaranya membuat Heksa mendengus.

Dia menggeleng pelan sebelum menjawab, "Gak pernah nge cek gue, tapi kayaknya emang dianya aja yang nggak ngetag. Gue jarang banget ngeliat story."

Dan temannya itu justru terkekeh sehingga membuat dirinya masih bingung semakin bertanya-tanya tentang 'apa yang lucu' dari pembicaraan ini.

Dia tahu bahwa teman-temannya, terutama Jay, kurang setuju melihat kedekatannya dengan Kania belakangan ini. Menurut mereka, Kania terlalu sering panjat sosial kepada cowok-cowok terkenal di kampus. Tapi Heksa yang kelewat tidak peduli dengan rumor tersebut hanya menganggapnya sebagai angin lalu karena dia pun tidak memiliki niat serius untuk Kania hingga harus memikirkan banyak hal.

"Cek sana instagramnya," Jay melanjutkan, nadanya setengah menggoda. "Lo sampe punya highlight sendiri saking seringnya dia ngestory sesuatu yang berhubungan sama lo. Sesepele dua tiket konser pun dikasih caption tuh 'asik, nonton Rock19 sama Heksa nanti, see you guys, itu ada disana." Jay menirukan gaya bicara Kania dengan nada yang dibuat-buat centil.

Heksa mengernyit, "Lo kenapa tahu banget dah?"

Jay mendengus, asap rokok keluar dari hidungnya. "Thalia yang ngasih tahu, Kania banyak diomongin sama anak-anak SMA sejak dia deket sama lo."

Fate's Knot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang