Prologue

480 177 34
                                    

"Raden, Sekarang perasaan aku udah 100% jatuh cinta sama kamu. Tapi, kenapa kamu malah tiba tiba pergi ninggalin aku? ayo, jatuh cinta lagi sama aku, den..."

***

Raden Rigo Pratama sosok laki-laki yang memiliki tampang ideal. Wajah yang tajam, hidung yang mancung dan mata yang sedikit sipit membuat laki-laki itu terlihat sedikit tampan. Ah, sepertinya tidak sedikit. Namun, tampan sekali.

Dia adalah seorang siswa baru angkatan 27 di salah satu sekolah menengah atas di Bandung, SMA Pelita 2. SMA Pelita 2 kini menjadi saksi bisu dimana seorang Raden Rigo Pratama jatuh cinta kepada sosok Perempuan sederhana yang entah mengapa bisa membuat Raden Jatuh cinta disaat ia pertama berjumpa dengan perempuan itu di sebuah aula sekolah dengan atensi yang sepenuhnya untuk dirinya, Astamita Asshira.

Astamita Asshira, sosok perempuan yang ia kenal sebagai Ketua Osis di sekolah baru nya. Ia selalu memperhatikan Astamita dimanapun Astamita berada. Entah saat Astamita menjadi MC, saat Astamita tengah mengatur acara atau bahkan saat Astamita istirahat. Raden menyukai nya dan dia akan melakukan apapun untuk membuat Astamita jatuh cinta juga kepadanya.

Awalnya, Raden tidak pernah ter notice oleh Astamita yang sibuk memperhatikan acara. Namun, hari terus berlalu dan Raden selalu berusaha dengan 1001 cara untuk di notice oleh gebetannya itu. Dan, usahanya tak sia sia. Astamita perlahan mulai me-notice keberadaan Raden. Ia juga mulai memperhatikan Raden yang terus terang mengejarnya. Ia tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh laki-laki itu kepadanya.

Jatuh cinta? itu sepertinya lelucon bodoh yang pernah dia dengar di tahun ini.

Astamita tidak pernah percaya jika ada orang yang jatuh cinta kepadanya. Itu adalah alasan mengapa ia jadi penasaran tentang sosok Raden Rigo Pratama yang tiba tiba jatuh cinta kepadanya dan menariknya untuk membalas rasa jatuh cinta tersebut. Setelah Astamita benar benar Jatuh cinta kepada Raden. Tiba tiba saja, hati Raden berubah. Ia merasa sudah tak cinta lagi. Cintanya memang se dangkal muara sungai. Membuatnya harus melepaskan Astamita yang sudah di bawa jauh oleh dirinya ke dunia asmaraloka walaupun sesaat.

"Teh, maaf. Aku hanya bisa mengikuti kata hati. Aku sayang sama teteh, tapi kita sampai sini aja ya teh?" ujar Raden dengan wajah yang tak merasa bersalah.

"Kenapa tiba tiba?" tanya Astamita berusaha membalas dengan tenang.

Raden menggelengkan kepalanya, ia menggenggam erat kedua tangan Astamita di hadapan wajah mereka. "Maaf ya teh, perasaan aku masih labil..."

"Dasar, Bocah labil. Tau gitu kamu ga usah buat aku jatuh cinta kalau pada akhirnya aku cuman bisa merasakan jatuh nya aja"

***

Hai, aku penulis aksara di balik adanya cerita ini. Jika kalian ingin mengenalku, perkenalkan aku Mita. Tentu, ini adalah nama pena ku. Pada cerita kali ini, aku akan menceritakan tentang 'dia' yang layak abadi bersama kenangan nya yang memberikan banyak pelajaran untuk ku. Baik buruknya dia, aku akan tetap mencintai nya. Namun, hanya sebatas mencintai bukan memiliki.

Ikutin terus kisah Raden dan Mita yang akan di mulai mulai hari ini

***

14 DAYS LOVING YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang