Pentas seni.

9 4 0
                                    

Waktu sudah menuju pukul delapan pagi. Para fasilitator masih sibuk mengurus panggung yang tiba tiba di suruh di pasang oleh guru. Dan para peserta MPLS masih sibuk bersiap untuk menampilkan bakat mereka di acara pentas seni sebagai penutup acara MPLS tahun ini.

Seperti biasa, Astamita tengah mengecek mic bersama dengan Sera di tengah lapang. Kedua bola matanya kini teralihkan ketika ia melihat Raden yang melambaikan tangan kepadanya di atas sana.

Senyum Astamita tiba tiba saja terukir ketika ia merasa gemas melihat Raden yang dengan lucunya melambaikan tangan kepadanya dengan senyuman manis ciri khas dirinya.

"Tes, Tes, Tes" Sera memberikan mic yang sudah terpasang dengan baik ke spiker. Astamita langsung mengambil mic itu dan mencoba untuk fokus ke acara.

"Panggilan kepada seluruh siswa dan siswi baik kelas 11 maupun kelas 12 untuk turun ke bawah dan menyaksikan penampilan dari calon adik adik kelas nya." ucap Astamita untuk mengawali acara pensi kali ini. Ia menyuruh seluruh siswa dan siswi untuk turun dan menyaksikan mereka tampil. "Sekali lagi, panggilan untuk seluruh siswa dan siswi kelas 11 ataupun kelas 12 untuk turun ke lapangan." Astamita mengulang ucapannya ketika tidak ada yang mendengarkan walaupun ia sudah menggunakan mikrofon sekalipun.

Merasa kesal, Sera mengambil mic dari Astamita. "Untuk kelas 11, 12 di mohon turun!!!!!"

Tak lama dari Sera memanggil. Akhirnya, para siswa dan siswi kelas 11 dan 12 yang kelas nya paling atas pun perlahan turun ke lapangan. Astamita dan Sera kini bisa menghela nafas dengan lega.

"Teh mitaa!!"

Astamita menoleh ke arah sumber suara ketika dirinya merasa terpanggil. Ia kemudian perlahan berjalan untuk menghampiri seseorang yang memanggil dirinya.

"Kenapa, Vel?" tanya Astamita ketika ia sudah berpapasan dengan Velsya. Orang yang memanggil dirinya.

"Itu kita demo ekskul jadi nya kapan, Teh? Sekarang kan?" Velsya mengerutkan wajahnya. Ia menoleh ke belakang dan menatap Hadi sang pelatih Taekwondo.
"Kang Hadi udah bawa pasukan soalnya buat demo"

Sejenak, Astamita menoleh kepada Hadi yang seperti nya sudah lebih dari kata siap untuk melakukan demo ekskul Taekwondo. Hadi, seperti biasa terlihat sangat tampan dengan baju putih nya dan sabuk merah yang mencolok.

Astamita mengukir senyum nya ketika kedua bola matanya berpapasan dengan mata Hadi. Setelah itu, ia langsung kembali menoleh ke arah Velsya. "Aduh, Vel. Demo ekskul tadinya bakalan di laksain sekarang. Cuman, pasus bisanya besok. Jadi, ya... sekolah minta nya besok"

"Yah, teh...." Velsya menghela nafas kecewa. Ia kemudian terlihat kebingungan bagaimana caranya ia menyampaikan ini kepada Kang Hadi sang pelatih nya. "Terus gimana? itu kang hadi udah jauh jauh datang bawa pasukan teh...."

Astamita terdiam, ia sejenak berfikir apa yang perlu ia lakukan untuk menyelesaikan masalah ini ?

"Teh Mitaa!!!"

Di tengah tengah Astamita sedang berfikir, tiba tiba ia terdistraksi oleh panggilan seseorang dari kejauhan. Astamita reflek menoleh ke depan dan melihat siapa yang memanggilnya.

"Kenapa?" tanya Astamita.

"Ini gimana? siapa dulu yang bakalan tampil? rundown nya gimana?" tanya Salsa.

Astamita menghela nafas, perlahan rasa kesal nya mulai muncul ketika semua nya harus ia selesaikan dalam satu waktu.

"Rundown nya sesuai aja sama list yang di kirim Ara. Kamu Handle tampilan mereka dulu, ya sal? suruh Sera jadi MC aja. Dan arahin adik adik kelasnya. Aku mau ngurus soal yang demo ekskul dulu" ujar Astamita.

14 DAYS LOVING YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang