Day 3 : Saling memperhatikan

117 90 44
                                    

"Bukan hanya mata yang memperhatikan. Tapi, juga hati"

***

"Selamat pagi ibu ketos!" sapa Hiraya ketika ia baru saja melihat Astamita datang di pukul 06.15.

Astamita tersenyum kepada Hiraya sebagai tanda ia membalas kata selamat pagi nya. Walaupun ia tak berbicara.

"Kamu nyimpen tas di kelas fasilitator kan?" tanya Astamita. Hiraya mengangguk lalu Astamita beroh dan langsung naik ke atas untuk menyimpan tas dan memeriksa aula, apakah para peserta MPLS sudah datang ? ah, tepatnya ia ingin melihat apakah Raden sudah datang?

Hembusan nafas kecewa bisa terdengar dari mulut Astamita setelah ia melihat kursi Raden masih kosong. Sepertinya, anak itu belum datang.

Sejenak, ia terdiam sebelum akhirnya ia sadar. Mengapa ia harus merasa kecewa ketika Raden belum datang?

Astamita bergedik geli, ia menampar pelan kedua pipinya untuk menyadarkan dirinya.

Apa yang ia sedang lakukan?

Mencari Raden?

Menunggu nya??

Ini adalah hal konyol yang tak sadar ia lakukan.

"Lo pasti udah gila, Mit" katanya sembari mengelus elus dadanya dan hendak berbalik

"Dor!"

"Astaghfirullah!" Astamita sedikit meloncat ketika ia terkejut melihat ada seseorang yang tiba tiba ada di belakang nya. Seseorang yang tidak merasa bersalah itu hanya tertawa kecil.

Astamita yang sadar jika seseorang itu tertawa hanya menghela nafas. Ia tak habis pikir, bagaimana orang itu tertawa setelah membuat dirinya hampir kehilangan jantungnya?

"Kaget" ujar Astamita. "Kirain siapa..."

"Hehehehe" bukannya merasa bersalah, ia hanya tertawa. Astamita memutarkan kedua bola matanya, "Kenapa?"

"Enggak teh" orang itu menggelengkan kepalanya. Dengan ragu ia mengeluarkan ponselnya dan ia beralih ke arah temannya yang baru saja datang.

"Arya..." ia memanggil temannya itu.

Arya menoleh, ia sejenak terdiam sembari menatap Astamita dan juga teman nya itu. Merasa terlalu peka, Arya langsung mengambil ponsel teman nya itu dan memberikan nya kepada Astamita.

"Teh, save nomor dia" pinta nya.

"Siapa?" Astamita mengangkat kedua alisnya, matanya bertuju kepada seseorang yang bertubuh tinggi dan besar.

"Aku teh" seseorang itu mengeluarkan suaranya.

"Yang mana?" tanya Astamita.

"Yang kemarin nge chat teteh" balas nya.

"Yang nge chat aku banyak" Astamita tersenyum geli. "Coba kamu nge p ke aku"

Laki-laki itu tersenyum, "Iya teh. Ini otw"

Tak perlu menunggu lama, akhirnya laki-laki itu memberikan sebuah pesan kepada Astamita yang langsung masuk ke dalam ponselnya.

Astamita mengangkat ponselnya, ia membuka notifikasi whatsapp dari nomor yang ia tidak kenal, namun akhirnya ia tahu jika nomor itu adalah nomor dari laki-laki yang sekarang ada di hadapannya.

+62 xxx
Teh
Ini aku
Galuh.

Astamita langsung menyimpan nomor yang ia tak kenal itu sebagai Galuh. Ia juga memperhatikan sosok Galuh yang sekarang dapat ia kenali.

14 DAYS LOVING YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang