He's a Gentleman.

178 110 192
                                    

"Hai, teteh geulisss!" Astamita sedikit terkejut ketika dirinya baru saja membuka pintu dan langsung di sambut oleh Raden yang rupanya sudah berdiri di depan pintu nya.

Astamita menghela nafas sejenak, kedua bola matanya menelisik Raden yang terlihat berbeda ketika menggunakan pakaian casual seperti ini.

Dia terlihat lebih dewasa di banding Raden yang masih menggunakan Seragam sekolah.

"Kenapa teh?" Raden bertanya ketika ia sadar jika Astamita memperhatikan nya dari atas hingga bawah. "Terpesona sama ke gantengan aku?" katanya dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

Astamita terdiam sejenak menatap Raden, perlahan wajahnya mulai mengerut ketika ia melihat Raden yang malah jadi kepedean. Astamita pun membuang wajahnya, "Kebiasaan deh! suka kepedean mulu" balas Astamita.

Raden tertawa kecil mendengarnya.

"Kalau ga pede itu bukan Raden Rigo Pratama namanya tehhh" katanya.

"Terserah" balas Astamita lempeng.

Raden masih tertawa kecil, sebelum ia benar benar mengajak Astamita untuk naik ke atas motornya, Raden mendongakkan kepalanya ke depan untuk melihat ke dalam rumah Astamita.

"Mau apa?" tanya Astamita heran.

Raden menoleh sejenak kepada Astamita. "Si mama mana?"  Kedua bola matanya tiba tiba membinar ketika ia meminta Astamita untuk memanggilkan  mamanya.

"Ada" balas singkat Astamita. Raden semakin melebarkan senyumnya, "Mau kenalan sama si mama, boleh ga?"

Kedua bola mata Astamita seketika membulat ketika ia mendengar kata kata bodoh yang di ucapkan oleh Raden. "PAKE NANYAA"

"Boleh?" Raden mengangkat kedua alisnya

"YA KALI. KAMU MAU NGOMONG APAAN EMANGNYA?" tanya Astamita sedikit meninggikan ucapannya karena terkejut.

Raden menyudutkan senyumannya, ia terdiam sejenak untuk merangkai kata kata yang akan ia keluarkan.

"Ngomong apa ya??" Raden menjeda ucapannya. Kedua bola matanya menatap Astamita

"Jangan aneh aneh" Astamita menatap balik Raden. Keduanya kini saling tatap menatap sebelum akhirnya mama Astamita datang dan merubah suasana.

"HEH! Lagi apa kamu!" tanya Metta yang tak sengaja melihat anaknya tengah berduaan dengan orang asing yang belum pernah ia lihat.

Astamita reflek menoleh ke arah mama nya yang baru saja datang dan langsung berdiri di sampingnya. Ia tak bisa berkutik ketika mamanya melihat Raden yang langsung tersenyum dan mencium tangan.

"Siapa?" tanya Metta ketika Raden sudah mencium tangan nya.

Astamita tersenyum garing, ia tak tahu harus menjawab apa. Apa dia harus menjawab teman? atau....

"Kenalin tante, aku Raden Rigo Pratama. Calon Pacarnya Astamita Asshira"

Skatmat!

Raden memperkenalkan dirinya kepada Metta dan mengaku jika dirinya adalah calon Pacar Astamita. Astamita yang mendengar itu bingung harus mengekpresikan seperti apa. Sebab, di satu sisi ia ingin sekali berteriak karena ini terdengar sangat lucu dan mengguncangkan hatinya. Namun, di sisi lain ia juga merasa malu kepada Mamanya.

"Calon pacar?" Metta bertanya sembari mengangkat kedua alisnya dan menatap Astamita.

Astamita menyengir garing ketika mamanya bertanya seperti itu kepada Astamita. Ia bingung harus menjawab seperti apa. Ia tak mau menyakiti hati Raden yang sudah berharap jika dirinya benar benar akan menjadi calon pacarnya. Namun, disisi lain apa mungkin Astamita mengganggap nya calon pacar?

14 DAYS LOVING YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang