1.2 - Connection

565 60 1
                                    

Amerika – Harvard University

Harvard University adalah salah satu Universtas terkemuka di Amerika. Lebih tepatnya di Cambridge, Massachusetts - Amerika Serikat. Banyak sekali orang-orang penting adalah alumni dari Universitas itu.

Tentu saja memasuki Universitas itu tidaklah mudah. Nilai yang menjadi standar Universitas itupun sangat tinggi.

Tentu tidak heran mengapa pemuda berambut pirang dan berwajah tampan itu menjadi salah satu mahasiswa beruntung yang bisa mengenyam pendidikan disana.

Otak pintar dan prestasi di Sekolah Menegah Atas Washington adalah bukti bahwa pemuda tampan itu pantas melanjutkan studi di Universitas itu.

"Shelton!"

Pemuda tampan tersebut menghentikan langkahnya menuju perpustakaan Universitas dan melihat sosok pemuda tampan memanggilnya sembari mengayunkan tangan. Wajah datar dan dingin pemuda bernama Shelton itu sama sekali tidak berubah.

"Good afternoon, Sir." Gurau pemuda tampan bernama Yeonjun pada Shelton.

"Good afternoon, madam."

"What the? Stop it!" Yeonjun memukul pundak Shelton cukup keras, namun pemuda berwajah dingin itu tidak merespon dan melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan.

Yeonjun adalah teman Shelton. Benar-benar hanya teman, bukan sahabat ataupun teman dekat. Hanya teman.

"Kau mengambil mata kuliah statistika? Aku boleh meminjam laporanmu?"

Shelton hanya mengangguk pelan, sebagai jawaban.

"Hey, aku ini bicara menggunakan suara, jawab dengan suara juga." Dengus Yeonjun.

"Ya." jawaban singkat itulah yang didapat kemudian.

Yeonjun yang sudah tahu tipikal Shelton hanya bisa menghela nafas pelan. Sejak Shelton pindah dari Korea ke Amerika, pemuda tampan itu memang tidak pernah tersenyum ataupun tertawa. Bibir indah Shelton hanya akan terbuka untuk berbicara hal yang penting saja.

Apalagi kejadian beberapa tahun lalu.. atau tepatnya saat Shelton sampai di Amerika. Kejadian mengerikan yang membuat keluarga besar Shelton nyaris berkabung.

"Ada ajakan dari Karina untuk ke pestanya nanti malam. Kau mau ikut?" Yeonjun menyenggol lengan Shelton sembari tersenyum aneh.

"Tidak."

"Astaga, Shelton. Kau tidak mau ikut? Karina itu Queen of Harvard University dan kabarnya dia sedikit penasaran denganmu! Kau tahu? Kau sang—"

"Aku bilang tidak."

"Dasar mesin!" Yeonjun mencibir pada Shelton kemudian berlari meninggalkan Shelton masuk kedalam perpustakaan terlebih dahulu.

Shelton masih saja tidak merespon apapun. Ia hanya berjalan lurus kemudian masuk kedalam perpustakaan.

Shelton... sosok itu dikenal dingin dan tidak tersentuh. Siapa yang tidak tahu dengan sikap acuh tak acuh yang dimiliki pemuda tampan tersebut?

Semua orang di Universitas itu bahkan memberi Shelton julukan 'Machine' tentu bukan tanpa sebab. Shelton tidak pernah berekspresi, wajahnya tenang dan dingin, apa yang ia lakukan selalu sempurna dan ia tidak banyak bicara jika bukan untuk hal yang penting.

Dia penuh misteri.

Tertutup.

Shelton tidak pernah tertarik pada apapun sejak hidupnya kehilangan cahaya. Yang ia lihat hanya kegelapan selama ini, ia tidak pernah bisa melihat apapun selain menutup diri dikegelapan.

Connected [Sungjay/Wonjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang