4.1 - Let Him Go

346 46 3
                                    

Aku akan membuat segalanya 'baik- baik saja' untukmu

Yang kuinginkan keindahan abadi mengelilingi

Ya

Kau tidak perlu menemukan tangisan yang kusembunyikan

Tidak perlu tahu

Disaat yang sama...

Aku menangis untuk kebahagiaanmu

.

.

.

"Kau tidak akan pergi kemanapun. Tidak." suara dingin Jungwon membuat Jay mengarahkan pandangan mata kosong itu padanya. Suara Jungwon menusuk gendang telinga, rasanya begitu memuakkan.

Muak.

Jay muak atas semua perlakuan Jungwon.

Ada pemberontakan yang ia rasakan didalam hati. Tapi-dia bisa apa?

"Ingat itu, Jay Park!"

Setelah mengatakan hal itu, Jungwon menginjak serpihan kertas yang tercecer didepannya dan pergi begitu saja. Meninggalkan Sunoo dan Jay yang masih terdiam disana. Jungwon benar-benar keterlaluan.

Sunoo langsung berjongkok dan memunguti potongan surat tersebut. Demi Tuhan, baru kali ini Sunoo ingin memukul Jungwon hingga pemuda tampan itu sekarat. Akan tetapi, apa yang Sunoo bisa lakukan selain menahan emosi yang terasa.

Bagaimana mungkin Jungwon bisa tahu tentang perihal surat pemberitahuan ini? Apakah Jungwon membaca mading Universitas? Sejak kapan Jungwon suka membaca mading?

Semua pertanyaan berputar-putar dikepala pening Sunoo. Namun apapun itu, Jungwon sudah sangat keterlaluan.

Grep

Tangan Sunoo terhenti ketika Jay memegangi, Jay sudah duduk disana bersamanya. Sunoo bisa melihat mata kosong Jay yang menatap potongan kertas ditangan Sunoo.

Jay terlihat seperti boneka, ia kaku dan tidak hidup. Wajahnya pucat. Getaran ditubuh Jay-lah yang masih membuat Sunoo yakin jika Jay adalah manusia.

Jay yang rusak.

"Mengapa harus ada yang mengganggu usahaku untuk bersama Jungwon."

"Jay."

"Amerika... disana ada Sunghoon, Sunoo. Disana ada Sunghoon.."

Sunoo tersenyum lemah, "Lihat? Bahkan Tuhan tidak ingin kau tersiksa lebih lama."

"Aku harus-aku harus bagaimana?" bibir Jay bergetar, ketakutan terpancar jelas dari sorot matanya.

"Apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku tidak tahu. Apa-apaan ini? Aku tidak mengajukan apapun pada pihak Universitas tentang pertukaran pelajar atau semacamnya. Mengapa bisa aku yang terpilih?" suara Jay bergetar.

"Mungkin saja kau terpilih karena salah satu professor mengajukan namamu karena nilai-nilaimu yang sangat membanggakan. Jay, kau bahkan pernah mendapat nilai tertinggi pada satu mata kuliah diangkatan kita."

"Tapi–"

"Kau tidak bisa mengelak lagi, Jay. Ini hanya surat pemberitahuan, jika kau ingin bertanya lebih lanjut lebih baik kita menemui ibu Yuri."

Jay menggeleng pelan.

"Jay!"

"Tidakkah kau dengar apa yang dikatakan Jungwon tadi?"

Sunoo mengerang, ia pegang kedua pundak Jay dengan erat. Mengunci tatapan mereka berdua, Jay bersumpah-baru kali ini ia melihat Sunoo marah.

"Kalau begitu tatap mataku dan katakan kau tidak ingin mengambil kesempatan ini."

Connected [Sungjay/Wonjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang