4.2 - That Should be Me

378 51 5
                                    

Malam menjelang, Jay pulang ke apartemennya diantar oleh Heeseung. Ia tidak pulang bersama Jungwon karena Jungwon tidak ada dikampus mereka,

Jay sudah mencarinya lebih dari satu jam bersama Soobin, Kai dan Heeseung. Namun Jungwon dan Sunoo seperti hilang ditelan bumi.

"Terima kasih." Jay menunduk sopan dan turun dari motor besar milik Heeseung.

"Sama-sama."

Jay tersenyum manis sekali. "Maafkan aku, aku tidak tahu bahwa kau menyukaiku selama ini."

"Mengapa kau harus minta maaf?"

Jay menunduk dalam, tidak menjawab. Heeseung kemudian menghela nafas pelan dan tersenyum. "Hey, Jay... jika aku sudah mendapatkan orang yang kusukai seperti aku menyukaimu, apakah kau mau berkenalan dengannya?"

Jay tertawa pelan kemudian mengangguk mantap. "Tentu! Aku akan sangat senang dan kuharap secepatnya."

"Terima kasih." Heeseung mengusap rambut Jay sayang. "Aku pulang dulu."

"Hati-hati."

Pemuda manis itu kemudian berjalan masuk kedalam gedung apartemennya setelah Heeseung sudah tidak terlihat. Jay menghela nafas panjang-panjang, berharap Jungwon sudah pulang. Ia benar-benar ingin bicara dengan Jungwon.

Klek

Jay masuk kedalam apartemen dan melihat lampu dibeberapa ruangan hidup. Itu menandakan ada seseorang didalam apartemen kecil mereka. Jay berjalan menuju kamarnya setelah meletakkan tasnya dilantai begitu saja dan-

Ia menemukan Jungwon tengah berbaring diranjang mereka.

Jay meneguk liurnya sendiri sebelum ia menguatkan hatinya untuk menghampiri Jungwon. Semoga ia bisa. Sangat berat memang, bagaimanapun keadaan sudah tidak sama lagi. Rasa sedih Jay rasakan ketika kakinya masuk kekamar mereka.

"Jungwon.." Jay mendekati pemuda tampan yang masih berbaring membelakangi Jay. "Jangan membenciku."

Jungwon masih diam, tidak bergerak.

Mata Jay terasa panas, namun pemuda itu menahannya. "Apakah aku jahat? Maaf, aku tidak tahu apa yang kukatakan tadi, semuanya yang kukatakan meluncur begitu saja. Aku bahkan seperti tidak mengerti diriku... Aku-"

Jungwon tiba-tiba duduk di posisinya kemudian menatap Jay yang masih berdiri disamping ranjang mereka. Jay bersumpah ia tidak pernah melihat wajah Jungwon sekusut itu, ia tidak pernah melihat mata Jungwon semerah itu. Ini yang Jay benci. Ia benci melihat Jungwon kalut.

"Jay." Jungwon menangkap tangan Jay kemudian menariknya untuk duduk ditepi ranjang. Jay menurut, kini mereka berdua berpandangan.

"Kali ini jawablah dengan jujur. Aku akan baik-baik saja atas jawabanmu, tapi kumohon, jawab dengan jujur."

Ini yang terakhir

Jay mengangguk.

Aku memang tidak berbalas, kan?

"Apakah kau masih menyukai Sunghoon?"

Jay menggigit bibir bawahnya, namun akhirnya mengangguk.

Rasa sakit kembali menyergap hati Jungwon namun ia sudah berjanji pada dirinya sendiri. Dia akan kuat untuk Jay.

"Apakah kau ingin pergi ke Harvard?"

Jay sempat ragu namun akhirnya ia mengangguk.

Jungwon tersenyum tipis, sepertinya ia sudah tidak punya harapan. Pemuda tampan itu kemudian mengusap rambut Jay dengan lembut dan menyisipkan beberapa rambut pirang Jay ditelinga.

Connected [Sungjay/Wonjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang