18.3 - Our Choice

626 38 13
                                    

Aku mendengarnya.

Aku tahu, semua akan berakhir dengan cara Tuhan

Aku tidak ingin terus seperti ini

Meskipun hatiku jauh dari kendali

Setiap keinginanku... aku hanya ingin kau melihatku

Memanggilku

Meyakinkan bahwa aku patut dicintai

.

.

.

"Jungwon!"

Suaramu... sampai.

Seperti keajaiban, mata Jungwon yang sedari tadi terbelalak perlahan memejam. Tubuh itu tenang dan Jay sungguh lega ketika Jungwon berangsur-angsur tenang.

Ia tidak mengerti, tetapi dia sangat bersyukur. Jungwon mendengarkan suara mereka, suara mereka sampai hingga menarik Jungwon k ealam sadarnya.

Apakah ini yang sebenarnya kau inginkan?

Ikatan tulus?

Sunghoon menghela nafas lega dan melirik Jay yang kini tersenyum senang. Meski nampaknya Jungwon belum terlihat mengerti akan keadaannya, tetapi mata Jungwon mulai terbuka perlahan. Pandangannya masih kabur hingga tidak tahu siapa kedua pemuda yang berdiri disisinya.

Siapa?

Bukankah rantai itu tidak akan melepasku?

Dimana?

Ah...

Genggaman tangan ini...

"Jungwon, aku disini."

Suara Jay membuat Jungwon mempertajam kekuatan matanya, hingga bola mata itu berpijar kala melihat Jay berada disana, memegang tangannya dan menangis untuknya.

Demi apapun, Jungwon tidak bisa menahan hatinya untuk memeluk pemuda manis yang kini membalas pelukan Jungwon tidak kalah erat.

Tuhan, matahariku kembali.

"Aku pikir aku akan mati–" Jungwon meresapi wangi tubuh Jay yang begitu dekat dengannya. "Aku pikir, kau akan membuangku lagi."

Jay tersenyum lalu menggelang pelan. "Itu tidak akan pernah terjadi. Kau adalah sahabatku."

Jay membuka pelukan Jungwon dengan lembut dan mengarahkan wajahnya pada Sunghoon yang sangat berusaha menahan diri karena melihat Jungwon dan Jay berpelukan.

Sunghoon hanya bisa menghela nafas berat. Ia nampak sangat berusaha. Tentu saja, Jungwon mengikuti sorot Jay dan menemukan Sunghoon yang berwajah dingin, menatap Jungwon seakan ingin memakan pemuda itu hidup-hidup.

"Sunghoon..." Jungwon berbisik lirih namun akhirnya tersenyum tipis.

Pemuda itu menggapai tangan Sunghoon dan menggenggamnya erat, Sunghoon mengangkat sebelah alisnya karena tidak mengerti atas apa yang dilakukan Jungwon.

"Maafkan aku."

Sunghoon membulatkan mata, tidak mempercayai pendengarannya. Jungwon minta maaf?

Kau sudah cukup menghukumku

Jungwon melepas genggaman tangannya dari Sunghoon dan melirik Jay dan Sunghoon bergantian.

"Aku menyusul Jay ke Amerika bukan untuk merebut Jay darimu. Aku hanya ingin memastikan sesuatu. Tetapi, semua orang berfikiran aku akan membuat Jay menderita sekali lagi."

Connected [Sungjay/Wonjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang