18.1 - You are Not Alone

217 28 5
                                    

Bolehkan aku berbohong kali ini?

Bermaksud untuk mengerti hal yang paling tak kupahami

Menerima tanpa tahu apa yang diberi

Aku bisa memaksakan segalanya, kapanpun kau mau, kapanpun kau butuh

Hingga aku tak memiliki kaki untuk berjalan bersamamu

Hingga luluh lantak dan tertinggal

Kau boleh melihat sesekali, tapi tak akan pernah ada disisi

Kau akan mengambang

Menjauh lalu hilang bersama kebahagiaanmu

Ya, seharusnya aku tahu cinta tak pernah memihak tokoh sepertiku

.

.

Sunghoon menatap sosok Jay yang tertidur di ranjangnya, pemuda tampan itu melirik jam dinding. Pukul 2 pagi dan ia sama sekali belum bisa terlelap. Berbeda dengan Jay yang sudah larut dialam mimpi sejak pukul 11 malam tadi.

Pemuda tampan bermarga Park lalu duduk ditepi ranjang, masih menatap Jay diseberang sana. Jay yang nyaman tertidur dikelilingi oleh boneka kesukaannya.

Aku tak bisa bernafas dengan lega

Sunghoon mendekati ranjang Jay, mengusap wajah cantik kekasihnya sekejap lalu berjalan menjauh.

Apakah kau akan terus bersamaku... hingga akhir waktu?

Sunghoon mengambil jaketnya. Dengan gerakan perlahan keluar dari kamar mereka. Sunghoon tidak bisa mengontrol pikirannya saat ini, ketakutan kembali ia rasakan setiap ingin tertidur. Penyakitnya yang dahulu kembali menyerang lagi. Penyakit sulit tidur dan ketakutannya.

Perasaan ini mengapa enggan meninggalkanku sendiri?

"Cih, apa yang sebenarnya aku takutkan?" desis Sunghoon sembari menuruni tangga. Ia butuh udara segar sekarang, kepalanya terasa sedikit pusing.

Ia memang selalu seperti ini jika ketakutan akan sesuatu. Sedikit banyak ia memikirkan, apakah ia mengidap Anxiety Disorder seperti Jungwon? Apakah dia butuh psikiater? Apakah dia sudah gila? Apakah dia akan menyakiti Jay?

"Sial!"

Sunghoon keluar dari asrama dan berjalan mendekati gazeboo selatan, pemuda itu butuh ketenangan dan mendinginkan kepalanya yang seakan tidak mau berhenti bekerja.

Setelah menghela nafas beberapa kali, Sunghoon menyandarkan punggungnya dan menatap langit malam. Ia benci sendirian, ia ingin ditemani oleh Jay. Namun, melihat wajah Jay, ia ketakutan.

Ia takut ditinggalkan.

Meskipun kau bersumpah, mengapa aku masih tak bisa percaya?

Ia takut kehilangan.

Mengapa sulit sekali...

Jungwon masih menghantuinya, Sunghoon tahu bagaimana nekatnya Jungwon. Meski Jay mengatakan bahwa ia memilih Sunghoon. Jungwon pasti tidak akan pernah kehabisan akal agar Jay bisa bersamanya.

Ia hanya tidak bisa berhenti menduga, meski ia ingin percaya. Seakan terbentuk trauma di dalam diri Sunghoon. Itu semua membuat dunia Sunghoon serasa runtuh, ia takut akan segala hal.

Sungguh, aku tidak mengerti halangan apa itu.

"Apakah aku sebegitu menakutkannya di matamu?"

Suara itu.

Connected [Sungjay/Wonjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang