10. Masalah yang kesekian kalinya ✓

72 14 2
                                    

Arshelin dikejutkan dengan kedatangan dua orang gadis yang sudah lama menjadi teman dekatnya, yaitu Aqsa dan Naomi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arshelin dikejutkan dengan kedatangan dua orang gadis yang sudah lama menjadi teman dekatnya, yaitu Aqsa dan Naomi. Arshelin tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka yang memilih untuk membolos ke rumahnyaㅡmaksudnya, mereka tahu sendiri bagaimana sikap Julian selama ini. Julian sangat membenci orang pembolos, apalagi jika anak-anaknya termasuk dalam kategori tersebut.

Dan sekarang, Aqsa dan Naomi benar-benar membolos dan memilih menuju ke rumahnya. Untung saja tidak ada Julian, namun Arshelin masih tak habis pikir dengan jalan pikiran kedua temannya itu.

Aqsa tengah mengemili coklat batangan, sementara tangan kirinya sibuk menekan keyboard laptop karena dirinya tengah bermain game. Gadis itu mengalihkan pandanganya ke arah Arshelin yang masih menatap mereka dengan raut wajah terheran-heran.

“Udah lah, Shel. Lagian gue sama Naomi udah izin sekretaris buat absen hari ini, kok. Santai aja, lah” Celetuk Aqsa, kali ini netranya kembali menatap layar laptop.

“Bukan itu persoalannya, geblek! Yang gue nggak habis pikir itu, kenapa lo berdua masih milih bolos dan pergi ke rumah gue. Lo berdua kan tau Papa gue kayak gimana” Hardik Arshelin, kemudian ia menghela nafas panjang.

Naomi awalnya tak begitu tertarik, namun ia kini memilih beranjak dari selonjorannya di atas sofa dan menghampiri Arshelin di ranjangnya.

“Gini loh, men. Yang bolos kan kita, Yang diomelin juga kita. Kenapa lo yang panik, dah? Santai aja, sih. Mental kita udah sekuat baja, ini. Ya nggak, Sa” Naomi menjelaskan dengan raut wajah yang begitu santai, bahkan gadis itu masih dapat tersenyum lebar.

“Btul!”

Ishㅡauk, ah! Pokoknya kalo kalian dipanggil ke BK, gue nggak mau sampe ada yang manggil gue nyuruh kesana. Bisa mati gue ditangan Papa” Ketus Arshelin, kini ia mengambil ponselnya dan melanjutkan tontonannya.

“Tapi ya, kok lo bisa nggak masuk, sih? Kan lo itu orang yang paling jarang sakit di sekolah. Tau tau malah tumbang begini” Tanya Aqsa.

Arshelin mengulum bibirnya ragu, apa ia harus menceritakan kejadiannya kepada teman-temannya itu? Ahㅡdia harus menceritakannya. Arshelin yakin sekali bahwa kedua temannya itu pasti bisa menjaga rahasia.

“Janji jangan shock dan kasih tau ke orang-orang, ya”

Sontak, Aqsa dan Naomi menoleh. Keduanya semakin mendekatkan diri kepada Arshelin, bahkan Aqsa rela meninggalkan game di laptop Arshelin akibat terlalu penasaran dengan pernyataan jujur Arshelin.

“Gueㅡdigebukin bokap gue, gantiin Shala yang harusnya digebuk bokap gue”

“Anjing?!” Sentak Aqsa dan Naomi kompak dengan mata yang membulat sempurna.

“Gila! Stress banget bokap lo, sumpah! Gue nggak tahan banget pengen mukul bokap lo, Shel” Desak Naomi menggebu-gebu.

“Jadi itu alasan lo nggak masuk sekolah hari ini?” Tanya Aqsa tak habis pikir. Sementara Arshelin hanya mengangguk sekali.

°𝐀𝐊𝐒𝐀 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang