11. Luapan Emosi, Marsella ✓

77 11 3
                                    

“SEMUANYA GARA-GARA LO, ANJING!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“SEMUANYA GARA-GARA LO, ANJING!”

“UDAH JADI HOBI LO BIKIN MASALAH TERUS YA, LAN?! HAH!”

“LAGI-LAGI GUE YANG DIMARAHIN, GUE YANG DIANGGAP NGGAK BECUS GARA-GARA LO! INI BUKAN MASALAH GUE, TAPI KENAPA MASALAH LO SELALU HADIR DI KEHIDUPAN GUE, ANJING!”

“GARA-GARA LO, MASALAH INI UDAH SAMPE KE PAPA. LO SUKA BANGET LIAT GUE DIMAKI-MAKI YA, LAN?! JAWAB GUA, ANJING!”

Arshelin, beserta ketiga gadis itu berlari keluar dari kamar. Kemudian melihat sejenak pertengkaran tersebut dari lantai dua. Bukan hanya mereka saja, namun Adhisty pun turut keluar dari kamarnya karena shock.

BRAK!

Marsella membanting ponselnya hingga layarnya retak. Mata gadis itu memancarkan gejolak emosi sehingga matanya sedikit berair dan sedikit berwarna merah. Ia mengacak rambutnya frustasi dengan urat leher yang semakin terlihat.

“ARRGHHHH!!!!!”

Adhisty dapat melihat jelas bahwa Maulani tengah memukul dadanya sendiri yang terasa sesak, dengan kepala yang ia cengkram kuat berkali-kali. Gadis itu tampak stress dan ketakutan, tangannya bergetar hebat dengan sedikit isakan yang keluar dari mulutnya.

“KAK, UDAH!” Adhisty berlari menghampiri mereka, memisahkan antara Marsella dan Maulani dibawah sana.

Adhisty dengan cepat memeluk Maulani yang tengah tersiksa sendiri, gadis itu berusaha melepaskan tangan Maulani yang mencengkram kepalanya sendiri. Sementara Arshelin dan Nishala menghampiri Marsella dan menahan lengan gadis itu agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

“Kak! Istighfar!”

“DIA BEBAN GUE, BANGSAT!ㅡLEPASIN GUE!” Marsella masih memberontak hebat. Gadis itu terus bergerak hingga tak sengaja memukul bagian sensitif dari luka Arshelin.

Akhh!!”

“Shelin!” Naomi dan Aqsa segera menghampiri Arshelin, kedua gadis itu menarik Arshelin agar menjauhi Marsella sejenak.

“Kak!” Tegur Nishala dengan mata yang membulat sempurna.

Sementara Marsella tidak tinggal diam, gadis itu merasa panik dan segera memeluk Arshelin erat sejenak.

“Shel! Maafㅡgue nggak sengaja!”

Arshelin meringis pelan seraya mengusap bahunya, “Bisa nggak tahan emosi?! Gue tanya, bisa nggak?!”

Tiba-tiba, Suasana menjadi hening seketika tatkala Arshelin mulai membentak hingga suaranya menggema di satu ruangan.

“Kalau punya masalah itu di selesain secara kepala dingin, gue udah pernah ngasih tau kalian, kan! Kayak anak kecil lo berdua, Kak. Malu sama Naomi Aqsa yang culture shock liat kalian berdua berantem gak jelas kayak gini!”

°𝐀𝐊𝐒𝐀 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang